Untuk kedua kalinya, Departemen Sejarah FIB UGM mengadakan kegiatan summer school bertema sejarah lingkungan, khususnya dalam bidang sejarah ekologi manusia. Bertempat di Fakultas Ilmu Budaya, summer school tersebut dilaksanakan sejak 15 hingga 20 Juli 2024 yang diikuti oleh 30 peserta dari berbagai kalangan. Kegiatan ini berjalan sukses melalui kolaborasi kolaborasi dari berbagai akademisi dalam maupun luar negeri hingga LSM lingkungan yang aktif melakukan advokasi lingkungan. Beberapa di antaranya yakni Dr. Abdul Wahid, Dr. Farabi Fakih, Prof. Gerry van Klinken, Prof. Nawiyanto, LSM Walhi, dan lain-lain.
Sejarah Lingkungan
Departemen Sejarah FIB UGM kembali menjadi tuan rumah bagi kunjungan para mahasiswa dari luar UGM yang mengadakan study field. Kali ini, kunjungan itu datang dari para mahasiswa semester empat dan semester enam jurusan Pendidikan Sejarah Universitas Hamzanwadi, Lombok Timur, NTB. Kedatangan mereka yang didampingi beberapa dosen pada Rabu (15/5/2024) itu disambut oleh Dr. Widya Fitria Ningsih, S.S., M.A., dosen dari Departemen Sejarah FIB UGM di Ruang Multimedia, Gedung Margono, FIB UGM.
Kegiatan itu diawali dengan sesi perkenalan oleh para dosen Universitas Hamzanwadi. Lalu, Dr. Widya Fitria Ningsih menyampaikan materi seputar Departemen Sejarah FIB UGM. Penjelasannya dimulai sejak sejarah pendirian, visi-misi, hingga memperkenalkan para dosen serta tenaga pendidik yang ada di dalamnya. Dr. Widya Fitria Ningsih menjelaskan bahwa Departemen Sejarah FIB UGM sebagai departemen sejarah yang paling tua di Indonesia telah melahirkan banyak sekali program studi sejarah, baik tingkat S1 maupun S2 di berbagai universitas di Indonesia, termasuk di Lombok. Lalu, menjadi lembaga pendidikan yang mampu mengembangkan ilmu sejarah secara transformatif guna pemberdayaan masyarakat serta kemanusiaan merupakan visi yang ingin dituju oleh Departemen Sejarah FIB UGM. Adapun misi yang ingin dijalankan yakni mengembangkan ilmu sejarah yang kontekstual, menghasilkan lulusan yang mampu berpikir kritis serta terlibat aktif dalam menyelesaikan persoalan di masyarakat dan kemanusiaan, serta membangun kerja sama yang baik dengan lembaga akademik maupun non-akademik di lingkup nasional dan internasional.