• UGM
  • FIB
  • Webmail
  • Academic Portal
  • Languages
Universitas Gadjah Mada Departemen Sejarah
Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Gadjah Mada
  • Beranda
  • Tentang
    • Departemen
    • Staf
    • Kontak
  • Akademik
    • Program Sarjana
      • Mata Kuliah Program Sarjana
    • Program Magister
      • Mata Kuliah Program Magister
    • Summer School
    • MBKM
  • Kabar
    • Berita
    • Agenda
  • Penelitian
  • Publikasi
    • Lembaran Sejarah
    • Histma
  • Alumni
    • Kasagama
    • Career Development Center
  • Beranda
  • berita
  • Reuni Akbar Sejarah UGM Diskusikan Keilmuan sampai Industri Kreatif Sejarah

Reuni Akbar Sejarah UGM Diskusikan Keilmuan sampai Industri Kreatif Sejarah

  • berita
  • 20 March 2017, 13.00
  • Oleh: admin
  • 0

Sabtu pagi (18/3) suasana pelataran gedung Purbatjaraka Fakultas llmu Budaya UGM mendadak ramai. Beberapa orang terlihat bersalaman lalu tertawa. Tidak sedikit pula yang berpelukan. Hari itu Departemen Sejarah UGM menggelar Reuni Akbar. Acara itu dihelat selama dua hari yakni 18-19 Maret bertempat di Fakultas Ilmu Budaya UGM. Peserta terdiri dari alumni sejarah berbagai angkatan dan strata. Panitia penyelenggara -yang terdiri dari beberapa inisiator dari kalangan alumni- mengusung tema “Masa Lalu Selalu Aktual”.

Reuni kali ini bertujuan menjaga komunikasi antara alumni sejarah dan Departemen Sejarah FIB UGM. Selain itu agenda dari Reuni Akbar adalah membahas tentang perkembangan kelimuan sejarah, profesi sejarawan dan sejarah dalam Industri kreatif. Hal ini dituturkan oleh Ketua panitia Yudah Prakoso bahwa Reuni kali ini bukan hanya ajang melepas rindu. Tetapi kita juga mendiskusikan tentang perkembangan keilmuan sejarah. “Jadi selain temu kangen juga ada diskusi yang mengangkat isu tentang kesejarahan” jelas Yudah.

Rangkaian acara Reuni dibuka dengan orasi dari beberapa tokoh penting. Dirjen Kebudayaan RI, Hilmar Farid hadir dalam acara Reuni Akbar dan memberikan orasi kebudayaan. Hilmar, yang merangkap sebagai Ketua Masyarakat Sejarawan Indonesia (MSI) menyoroti tentang profesi sejarawan dan masa depannya. Hilmar membuka pertanyaan dengan, siapakah yang layak disebut sejarawan? Hilmar pertama-tama membedakan antara sejarah sebagai disiplin ilmu dengan sejarah (yang bernilai) sebagai profesi. Lelaki kelahiran Bonn, Jerman, kemudian menyimpulkan bahwa seseorang disebut sejarawan ialah orang yang menggunakan disiplin ilmu sejarah pada profesinya. “Seseorang yang berprofesi sejarah pasti adalah sejarawan, namun sejarawan belum tentu seorang yang yang berprofesi sejarah,” terang Hilmar. Menurut Hilmar Farid, tema dari reuni kali ini sangatlah tepat. Tema tersebut bagus untuk mendorong seseorang dari berbagai profesi tetapi menggunakan disiplin ilmu sejarah untuk mengembangkan bidang yang digelutinya. “Mimpi saya kedepan, sejarah ini bukan menjadi sub bidang yang dipelajari di univeristas, tetapi benar-benar bisa memberikan prespektif pada banyak hal,” jelasnya.

Selain Hilmar Farid, hadir pula Deputi Komunikasi Politik dan Diseminasi Informasi Kantor Staf Presiden, Eko Sulistyo. Beliau menyampaikan bagaimana pendekatan sejarah digunakan pada pemerintahan saat ini, terutama dalam pembuatan visi dan kebijakan strategis pada pemerintah. Eko menyontohkan bagaimana visi Trisakti menjadi pondasi pemerintahan tentang kemandirian ekonomi, kedaulatan politik, dan berkarakter budaya. “Jadi pemerintahan saat ini adalah pemerintahan yang menggunakan pondasi sejarah sebagai acuannya. Itu terwujud dalam semangat-semangat kebijakannya” terang Eko.

Tiga Sesi Diskusi

Rangkaian acara hari pertama, setelah orasi adalah rangkaian diskusi. Setiap diskusi mengusung satu tema. Diskusi dilaksanakan tiga kali dengan pemateri dan moderator yang berbeda-beda. Pada sesi pertama diskusi mengusung tema tentang perkembangan keilmuan sejarah. Asep Syaiful Oeding (alumni) didapuk sebagai moderator. Sementara pemateri terdiri dari tiga akademisi lintas generasi ; Prof. Taufik Adullah (mantan ketua LIPI), Prof. Bambang Purwanto, dan Dr. Farabi Fakih. Dua nama terakhir adalah dosen dari Departemen Sejarah UGM.

Sementara itu untuk tema diskusi kedua, berkenaan dengan sejarah dan profesi. Ide dari  sesi kedua adalah menerangkan fungsi sejarah dan pengaruhnya terhadap profesi yang digeluti saat ini. Kusuma Espe, salah satu pemateri, menerangkan bahwa pengaruh kelimuan sejarah menjadi penting dalam karirnya. Dia sekarang berkarir sebagai perwira karir Angkatan Darat dengan pangkat Letnan Kolonel. Menurut Kusuma kultur kelimuan sejarah yang mengharuskan teliti dan sabar, karena berurusan dengan arsip memengaruhi kinerja di lapangan.“ Saya menjadi tidak sembarang dalam menentukan keputusan ketika di lapangan” ujar Kusuma.

Pada rangkaian diskusi terakhir, pemateri berasal dari alumni yang bergelut di industri kreatif sejarah. Hadir sebagai pemateri Sambodo yang berprofesi sebagai kreatif beberapa acara di televisi nasional, Muhammad Nursam (pendiri penerbit Ombak), dan Erwin DJ (Pendiri Malam Museum). Masing-masing pemateri sepakat bahwa keilmuan sejarah dapat melebarkan jangkauan ke berbagai bidang. Akan tetapi, sajiannya harus berbeda dan bisa diterima masyarakat. Sambodo menyontohkan ketika ia membuat acara Opera Van Java. Sementara itu, Erwin DJ, yang bergerak di bidang museum menuturkan bahwa pembelajaran sejarah tidak boleh kaku dan membosankan. “Maka dari itu saya ajak para pengunjung untuk pergi ke museum pada malam hari. Kemudian juga buat permainan yang seru” jelas Erwin.

Acara Reuni Akbar kali ini juga berhasil memberikan luaran yang bagus. Tercatat dua buah buku berhasil dicetak. Masing-masing adalah buku direktori alumni sejarah UGM dan buku kumpulan tulisan alumni. Hasil lain Reuni akbar kali ini adalah terbentuknya satu forum untuk alumni sejarah UGM. Forum itu kemudian diberi nama Kasagama. Menurut Komang Ananda, alumni sejarah 2010, melalui Kasagama diharapkan jejaring antara Departemen Sejarah dan alumni akan semakin kuat. “Ini bagus buat terus menjalin hubungan, antara angkatan tua, muda, dan juga hubungan dengan departemen sejarah UGM, khususnya” kata Komang. (Sej/Bagus)

Leave A Comment Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Recent Posts

  • Call for Applications: PhD Programme in Sound Heritage Studies
  • Call for Applications: PhD Programme in Sound Heritage Studies
  • Dr. Sadiah Boonstra’s Public Lecture: Rethinking the Future of Repatriated Objects
  • Dr. Sadiah Boonstra’s Public Lecture: Rethinking the Future of Repatriated Objects
  • The Research Project “Restituting, Reconnecting, and Reimagining Sound Heritage (Re:Sound)” Receives Funding from the Royal Dutch Research Council (NWO) for 2025-2028

Recent Posts

  • Call for Applications: PhD Programme in Sound Heritage Studies
  • Call for Applications: PhD Programme in Sound Heritage Studies
  • Dr. Sadiah Boonstra’s Public Lecture: Rethinking the Future of Repatriated Objects
  • Dr. Sadiah Boonstra’s Public Lecture: Rethinking the Future of Repatriated Objects
  • The Research Project “Restituting, Reconnecting, and Reimagining Sound Heritage (Re:Sound)” Receives Funding from the Royal Dutch Research Council (NWO) for 2025-2028

Archives

  • March 2025
  • February 2025
  • December 2024
  • November 2024
  • October 2024
  • September 2024
  • August 2024
  • July 2024
  • June 2024
  • May 2024
  • April 2024
  • March 2024
  • February 2024
  • January 2024
  • December 2023
  • November 2023
  • October 2023
  • September 2023
  • August 2023
  • July 2023
  • May 2023
  • February 2023
  • January 2023
  • November 2022
  • October 2022
  • September 2022
  • August 2022
  • June 2022
  • May 2022
  • December 2021
  • November 2021
  • October 2021
  • September 2021
  • August 2021
  • May 2021
  • April 2021
  • March 2021
  • November 2020
  • August 2019
  • March 2019
  • December 2018
  • November 2018
  • September 2018
  • May 2018
  • September 2017
  • July 2017
  • May 2017
  • April 2017
  • March 2017
  • February 2017
  • January 2017

Categories

  • agenda
  • agenda
  • alumni
  • alumni
  • announcement
  • beasiswa
  • berita
  • BKMS
  • lowongan
  • news
  • penelitian
  • pengumuman
  • research
  • scholarship
  • selisik
  • summer school
  • summer school
Universitas Gadjah Mada

Departemen Sejarah

Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Gadjah Mada

Gedung Soegondo, Lantai 3
Jl. Sosiohumaniora, Bulaksumur Yogyakarta
  +62 274 513 096
+62 813 1444 4274
  sejarah@ugm.ac.id

Akademik

  • Program Sarjana
  • Program Magister

Berita & Agenda

  • Berita
  • Agenda

Tentang

  • Staf
  • Departemen
  • Fakultas
  • UGM

Ikuti Kami

Sejarah UGM

Sejarah UGM

Sejarah UGM

Academic

  • Undergraduate
  • Graduate

News

  • News
  • Agenda

About

  • Staff
  • Department
  • Faculty
  • UGM

Follow Us

Sejarah UGM

Sejarah UGM

Sejarah UGM

© 2025 | Departemen Sejarah UGM

BeritaAgenda

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY