Departemen Sejarah FIB UGM menerima kunjungan arsiparis dari Pusdipres atau Pusat Studi Arsip Statis Kepresidenan dalam rangka “Pusdipres Goes to Campus” pada Rabu (15/5/2024). Acara yang berbentuk seminar tersebut dilaksanakan di Ruang 709, Gedung Soegondo, FIB UGM sejak pukul 13.00 hingga 14.00 WIB. Mahasiswa sejarah UGM dari berbagai tingkatan, yakni S1, S2, hingga S3 hadir dalam acara tersebut. Selain itu, turut hadir pula Dr. Mutiah Amini, M.Hum. serta Dr. Farabi Fakih, M.Phil. yang masing-masing merupakan ketua program studi S1 dan S2 Sejarah FIB UGM.
Mei
This workshop and summer school program examines the scope, spread and development of faith‐based child separation in colonial Indonesia (1890‐1980). It investigates policies and practices of institutional education of children separate from their parents, kin and community.
Selasa (7/5/2024), Departemen Sejarah FIB UGM mengadakan pertemuan dengan Dinas Sejarah Angkatan Darat (Disjarahad). Dari pihak kampus, hadir Prof. Dr. Setiadi selaku Dekan FIB UGM, Dr. Abdul Wahid selaku Kepala Departemen Sejarah, Dr. Mutiah Amini selaku Ketua Prodi S1 Sejarah, Dr. Farabi Fakih selaku Ketua Prodi Magister Sejarah serta dosen Departemen Sejarah, yakni Dr. Sri Margana. Dalam pada itu, hadir juga beberapa anggota TNI dari Disjarahad termasuk Brigjen TNI Arif Cahyono, S.E. yang menjadi Kepala Disjarah Angkatan Darat. Selain itu, turut serta juga dalam rombangan, Letda CAJ M. Ivan Harish, S.Sej. yang merupakan alumni dari Departemen Sejarah FIB UGM. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Lantai 1 Ruang Sidang Pimpinan, Gedung Poerbatjaraka FIB UGM.
Tentang Summer School
Sebagai kelanjutan dari summer school tentang lingkungan yang telah diselenggarakan dengan sukses tahun lalu di Departemen Sejarah UGM, summer school tahun ini mengangkat tema tentang ekologi manusia dalam menghadapi tantangan penciptaan governance lingkungan baru untuk abad ke-21. Merujuk kembali pada kritik capitalocene terhadap permasalahan governance lingkungan yang dibentuk oleh kapitalisme pada abad ke-20 dan 21, summer school ini bertujuan untuk mengeksplorasi akan bentuk-bentuk ontologi pemerintahan lingkungan yang di luar dari ekstraktivisme kapitalis and modernisasi negara. Disini, kita akan menelusuri dan mengingat kembali cerita dan pengetahuan yang telah lama disimpan dalam memori kolektif kultural bangsa Indonesia – serta membayangkan bentuk-bentuk kebangsaan dan kewarganegaraan ekologis yang berakar dari tradisi dan pemahaman lokal.