• UGM
  • FIB
  • Webmail
  • Academic Portal
  • Languages
Universitas Gadjah Mada Departemen Sejarah
Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Gadjah Mada
  • Beranda
  • Tentang
    • Departemen
    • Staf
    • Kontak
  • Akademik
    • Program Sarjana
      • Mata Kuliah Program Sarjana
    • Program Magister
      • Mata Kuliah Program Magister
    • Summer School
    • MBKM
  • Kabar
    • Berita
    • Agenda
  • Penelitian
  • Publikasi
    • Lembaran Sejarah
    • Histma
  • Alumni
    • Kasagama
    • Career Development Center
  • Beranda
  • berita
  • Perbedaan Pertumbuhan Populasi di Tiga Wilayah Tropis

Perbedaan Pertumbuhan Populasi di Tiga Wilayah Tropis

  • berita
  • 30 March 2017, 13.30
  • Oleh: admin
  • 0

Isu penduduk cukup mendapat perhatian akhir-akhir ini. Di Indonesia, menurut laporan LIPI, pada 2020-2030 nanti, Indonesia akan mendapat bonus demografi. Berdasarkan perhitungan, pada rentang tahun itu proporsi jumlah penduduk Indonesia mengalami tingkatan yang baik jika dilihat dari segi ekonomi. Jumlah penduduk usia produktif (17-64 tahun) akan lebih banyak dari usia non-produktif. Perbandingannya menyentuh angka 70 banding 30 persen. Hal ini berbanding terbalik dengan keadaan yang ada di Jepang. Kurva penduduk di negeri ‘matahari terbit’ itu membentuk segitiga terbalik. Jepang mengalami beban penduduk usia senja yang banyak.

Sebagai respon terhadap isu penduduk yang sedang muncul ke permukaan, Rabu (29/3) Departemen Sejarah UGM melaksanakan kuliah umum dengan tema “A Comparative Study On Socio-Economic Changes Among Several Areas In Tropical Asia During 19th Century” di ruang multimedia, gedung Margono FIB UGM. Kuliah umum mengundang Prof. Kohei Wakimura dari Universitas Osaka, Jepang, sebagai pemateri. Beliau merupakan pakar sejarah sosial-ekonomi di Asia,  khususnya wilayah India. Menurut Kohei, masalah pertumbuhan penduduk di kawasan Asia sebetulnya bukan perkara baru. Pada abad 19 Jawa dan Filipina juga pernah mengalami ledakan penduduk. “Akan tetapi yang mesti digarisbawahi adalah, bagaimana fenomena itu bisa terjadi? Kultur dan kondisi sosial-ekonomi apa yang menyebabkannya?” kata Kohei. Untuk menjelaskan kasus pertumbuhan populasi yang ada di Jawa dan Filipina, Kohei meminjam hipotesis David Henley, yang menyebutkan bahwa pertumbuhan penduduk di kedua wilayah dipengaruhi oleh faktor ekonomi terutama meningkatnya aktivitas ekspor dagang.

Sebagai sejarawan yang memfokuskan diri pada aliran global history, Kohei Wakimura berusaha melihat koneksi antar wilayah. Pertumbuhan penduduk yang ada di Jawa dan Filipina kemudian dibandingkan dengan negara-negara di Asia Timur dan sub sahara Afrika. Kohei menyebut daerah-daerah itu sebagai lintasan tiga wilayah tropis sekeliling samudera India. Pada giliran selanjutnya ia ingin mengajukan pertanyaan bagaimana lingkungan mempengaruhi masing-masing wilayah (tiga lintasan sejarah tropis) dalam menentukan sejarahnya. “Lingkungan ini bisa faktor alam, atau pun struktur sosial ekonomi” tambah Kohei. Hasilnya memang tiga wilayah itu mempunyai perbedaan yang mencolok dalam hal perbandingan pertumbuhan populai penduduk. “Perbedaan ini bisa disebabkan dari kesuburan tanah, karena berkaitan dengan faktor produksi, epidemiologi dan sebagainya” terang Kohei.

Kesimpulan yang didapat dari riset Kohei Wakimuran adalah ada perbedaan rentang waktu, pertumbuhan populasi penduduk di kawasan Asia Tenggara, Timur, dan Afrika. Di Asia Tenggara pada abad 19 pertumbuhan populasi tinggi. Sementara Asia selatan, sedikit disinggung Kohei, pertumbuhan populasinya bermacam-macam. “Untuk wilayah India memang cenderung fluktuatif, jadi beragam” terang Kohei. Di sisi lain pertumbuhan populasi di wilayah Afrika terjadi setelah di Asia Tenggara. Afrika mengalami pertumbuhan populasi pada pertengahan abad 20. Pertumbuhan ini terbilang cukup terlambat. Jepang dan kawasan Asia Timur justru berbanding terbalik dari wilayah Afrika. Asia Timur mengalami pertumbuhan poulasi lebih awal dari Asia Tenggara. “Namun saya belum tahu kenapa, itu yang mungkin harus kita cari.” pungkas Kohei. (Sej/Bagus)

Leave A Comment Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Recent Posts

  • Call for Applications: PhD Programme in Sound Heritage Studies
  • Call for Applications: PhD Programme in Sound Heritage Studies
  • Dr. Sadiah Boonstra’s Public Lecture: Rethinking the Future of Repatriated Objects
  • Dr. Sadiah Boonstra’s Public Lecture: Rethinking the Future of Repatriated Objects
  • The Research Project “Restituting, Reconnecting, and Reimagining Sound Heritage (Re:Sound)” Receives Funding from the Royal Dutch Research Council (NWO) for 2025-2028

Recent Posts

  • Call for Applications: PhD Programme in Sound Heritage Studies
  • Call for Applications: PhD Programme in Sound Heritage Studies
  • Dr. Sadiah Boonstra’s Public Lecture: Rethinking the Future of Repatriated Objects
  • Dr. Sadiah Boonstra’s Public Lecture: Rethinking the Future of Repatriated Objects
  • The Research Project “Restituting, Reconnecting, and Reimagining Sound Heritage (Re:Sound)” Receives Funding from the Royal Dutch Research Council (NWO) for 2025-2028

Archives

  • March 2025
  • February 2025
  • December 2024
  • November 2024
  • October 2024
  • September 2024
  • August 2024
  • July 2024
  • June 2024
  • May 2024
  • April 2024
  • March 2024
  • February 2024
  • January 2024
  • December 2023
  • November 2023
  • October 2023
  • September 2023
  • August 2023
  • July 2023
  • May 2023
  • February 2023
  • January 2023
  • November 2022
  • October 2022
  • September 2022
  • August 2022
  • June 2022
  • May 2022
  • December 2021
  • November 2021
  • October 2021
  • September 2021
  • August 2021
  • May 2021
  • April 2021
  • March 2021
  • November 2020
  • August 2019
  • March 2019
  • December 2018
  • November 2018
  • September 2018
  • May 2018
  • September 2017
  • July 2017
  • May 2017
  • April 2017
  • March 2017
  • February 2017
  • January 2017

Categories

  • agenda
  • agenda
  • alumni
  • alumni
  • announcement
  • beasiswa
  • berita
  • BKMS
  • lowongan
  • news
  • penelitian
  • pengumuman
  • research
  • scholarship
  • selisik
  • summer school
  • summer school
Universitas Gadjah Mada

Departemen Sejarah

Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Gadjah Mada

Gedung Soegondo, Lantai 3
Jl. Sosiohumaniora, Bulaksumur Yogyakarta
  +62 274 513 096
+62 813 1444 4274
  sejarah@ugm.ac.id

Akademik

  • Program Sarjana
  • Program Magister

Berita & Agenda

  • Berita
  • Agenda

Tentang

  • Staf
  • Departemen
  • Fakultas
  • UGM

Ikuti Kami

Sejarah UGM

Sejarah UGM

Sejarah UGM

Academic

  • Undergraduate
  • Graduate

News

  • News
  • Agenda

About

  • Staff
  • Department
  • Faculty
  • UGM

Follow Us

Sejarah UGM

Sejarah UGM

Sejarah UGM

© 2025 | Departemen Sejarah UGM

BeritaAgenda

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY