Rabu, 10 Mei 2023 Departemen Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada menerima kunjungan delegasi dari Universiteit Leiden. Kunjungan ini merupakan upaya penjajakan kerja sama yang dilakukan antara kedua belah pihak. Tiga akademisi Universiteit Leiden bergabung dalam delegasi tersebut, yakni Elena Burgos Martinez yang merupakan dosen pengajar dengan fokus isu South and Southeast Asian Studies. Kemudian, Rick Honings yang merupakan Scaliger Professor di Leiden University Centre for the Arts in Society. Dan, Nick Tomberge yang merupakan mahasiswa PhD di Leiden University Centre for the Arts in Society dengan beberapa fokus isunya berada di bidang kajian literatur Hindia Belanda dan poskolonialisme.
Minggu, 7 Mei 2023 telah diselenggarakan kegiatan doa bersama dan halal hi halal oleh Kasagama secara daring. Acara yang berlangsung malam hari ini dihadiri oleh pengurus Kasagama dan alumni sejarah dari berbagai angkatan.
Acara dibawakan oleh Titi Susanti dilanjutkan dengan sambutan-sambutan yang disampaikan oleh Dr. Abdul Wahid, M. Hum., M. Phil. mewakili dewan penasehat Kasagama dan Wahjudi Djaja selaku ketua Kasagama. Wahjudi Djaja mengungkapkan bahwa ada dua program yang tengah berjalan, yakni pendampingan desa wisata sejarah dan rencana untuk mengadakan event yang mengangkat mengenai Konferensi Rencana Kolombo.
On Wednesday, February 22, 2023, the History Department of Universitas Gadjah Mada held its first departmental discussion event. The speaker of the discussion was Dr. Ahmad Athoillah with a research entitled “The Role of Sayid Saqqaf Al-Jufri and Modern Islamic Education in Arab Society in Kedu in the Early 20th Century.”
This research focuses on the roles and interactions of Sayid Saqqaf Al-Jufri in developing the modernization of Islamic education in the Kedu region in the early 20th century through the Al-Iman school that was established in Magelang. The results of this study show that Sayid Saqqaf was one of the Hadrami Arab Islamic education reformers who built a trans-local network of Islamic education modernism which was supported by Hadrami Arab kinship, Muslim intellectuals, and trade activities. Some of the themes explored during the discussion were the Islamic education systems in the early 20th century and the development of Islamic modernism during the same period.
Rabu, 22 Februari 2023, Departemen Sejarah Universitas Gadjah Mada mengadakan acara diskusi internal bulanan yang pertama. Pembicara dalam diskusi perdana ini adalah Dr. Ahmad Athoillah dengan tema penelitian berjudul “Peranan Sayid Saqqaf Al-Jufri dan Pendidikan Modern Islam pada Masyarakat Arab di Kedu Awal Abad ke-20.”
Penelitian ini berfokus pada peran-peran dan interaksi Sayid Saqqaf Al-Jufri dalam mengembangkan gerakan modernisasi pendidikan Islam di wilayah Kedu pada awal abad ke-20 melalui sekolah Al-Iman yang didirikan di Magelang. Hasil studi ini menunjukkan bahwa Sayid Saqqaf merupakan salah satu reformis pendidikan Islam dari kalangan Arab Hadrami yang membangun jaringan trans-lokal pada modernisme pendidikan Islam dengan dukungan jalinan kekerabatan Arab Hadrami, intelektual muslim, serta kegiatan perdagangan. Beberapa pembahasan utama yang dieksplorasi dalam diskusi ini adalah sistem pendidikan Islam pada periode awal abad ke-20 serta ide-ide tentang modernisme Islam yang juga berkembang pada periode tersebut.
On January 25, 2023, a public lecture entitled Critically Reviewing the History of the Indonesian Women’s Movement was held. This public lecture was a collaborative event between the Department of History of Universitas Gadjah Mada and Ruang Arsip dan Sejarah Perempuan (RUAS). The event invited Prof. Dr. Saskia E. Wieringa, professor of history, gender studies and same sex cross culturally at Universiteit van Amsterdam, and Ita Fatia Nadia as the moderator.
This public lecture departed from her book entitled The Destruction of the Women’s Movement in Indonesia, published by Kalyanamitra, Garba Budaya, in 1999. In this public lecture, Prof. Wieringa discussed the history of gender in Indonesia, especially in the pre-Islamic period, how the New Order politicized gender for its interests, and several theories that underlie her book, namely: 1) passionate aesthetics, 2) symbolic subversion, and 3) postcolonial amnesia.
Pada tanggal 25 Januari 2023, dilaksanakan kuliah umum bertajuk Mengkaji Ulang Sejarah Gerakan Perempuan Indonesia secara Kritis. Kuliah umum ini merupakan acara kolaborasi Departemen Sejarah Universitas Gadjah Mada dengan Ruang Arsip dan Sejarah Perempuan (RUAS). Acara ini mengundang Prof. Dr. Saskia E. Wieringa, profesor sejarah, gender studies and same sex cross culturallydi Universiteit van Amsterdam, serta Ita Fatia Nadia selaku moderator.
Perkuliahan umum ini berangkat dari bukunya yang berjudul Penghancuran Gerakan Perempuan di Indonesia, yang diterbitkan oleh Kalyanamitra, Garba Budaya, pada tahun 1999. Dalam kuliah umum ini, Prof. Wieringa membahas sejarah gender di Indonesia, terutama pada masa pra-Islam, bagaimana Orde Baru mempolitisasi gender demi kepentingannya, dan beberapa teori yang melandasi bukunya, yakni: 1) estetika bergairah, 2) subversi simbolik, dan 3) amnesia pascakolonial.
On Wednesday (23-11), the UGM Department of History organized an event entitled Environmental History Conference: Dialogue of Academics and Movements in Shared Environmental History. The event lasted for 2 days in the multimedia room of Margono Building, Faculty of Cultural Sciences UGM. The conference was organized to build an environmental history education base that is relevant to the needs of the environmental movement. This is done by creating a deep understanding of the forms of research and knowledge needed by the movement.
Rabu (23-11), Departemen Sejarah UGM menyelenggarakan acara bertajuk Konferensi Sejarah Lingkungan: Dialog Akademisi dan Pergerakan dalam Sejarah Lingkungan Bersama. Acara ini berlangsung selama 2 hari di ruang multimedia Gedung Margono, Fakultas Ilmu Budaya UGM. Konferensi ini diselenggarakan untuk membangun basis pendidikan sejarah lingkungan yang relevan dengan kebutuhan pergerakan lingkungan. Hal ini dilakukan dengan menciptakan pemahaman mendalam mengenai bentuk penelitian dan pengetahuan yang dibutuhkan oleh gerakan.
On Monday (14-11), the History Department of Universitas Gadjah Mada held an Oral History Exhibition “Soeara Rakjat Tahun 1945-1965”. The event was held in the basement of Soegondo Building, Faculty of Cultural Studies UGM until November 24, 2022. The opening of the event presented Satrio Dwicahyo, Muhammad Faisal Adnan, and Dinda Nabila. In the opening, it was mentioned that this exhibition was the result of the annual assignment of the class of 2019 in the Oral History class.
There are several themes raised in this exhibition, namely family, education, military, culture, and politics. Although the themes vary, they all have one goal, which is to present people’s perspectives on history. In general, history presents stories of great figures. However, in the midst of great change, many people are affected, from members of religious organizations to residents of burnt houses. Their hardships, struggles, feelings and aspirations are the main focus of this exhibition.
Senin (14-11), Departemen Sejarah Universitas Gadjah Mada menggelar Pameran Sejarah Lisan “Soeara Rakjat Tahun 1945-1965”. Acara ini diadakan di basement Gedung Soegondo FIB UGM hingga 24 November 2022. Pembukaan acara menghadirkan Satrio Dwicahyo, Muhammad Faisal Adnan, dan Dinda Nabila. Dalam pembukaan tersebut, disebutkan bahwa pameran ini merupakan hasil dari penugasan tahunan angkatan 2019 dalam kelas Sejarah Lisan.
Terdapat beberapa tema yang diangkat dalam pameran ini, yakni keluarga, pendidikan, militer, budaya, dan politik. Meskipun tema bervariasi, mereka semua memiliki satu tujuan, yakni menghadirkan sudut pandang masyarakat dalam sejarah. Pada umumnya, sejarah menghadirkan cerita tokoh-tokoh besar. Namun, di tengah perubahan besar, banyak pihak yang terdampak, mulai dari anggota organisasi keagamaan hingga penghuni rumah yang terbakar. Kesulitan, perjuangan, perasaan, dan aspirasi merekalah yang menjadi perhatian utama pameran ini.