Departemen Sejarah FIB UGM menerima kunjungan arsiparis dari Pusdipres atau Pusat Studi Arsip Statis Kepresidenan dalam rangka “Pusdipres Goes to Campus” pada Rabu (15/5/2024). Acara yang berbentuk seminar tersebut dilaksanakan di Ruang 709, Gedung Soegondo, FIB UGM sejak pukul 13.00 hingga 14.00 WIB. Mahasiswa sejarah UGM dari berbagai tingkatan, yakni S1, S2, hingga S3 hadir dalam acara tersebut. Selain itu, turut hadir pula Dr. Mutiah Amini, M.Hum. serta Dr. Farabi Fakih, M.Phil. yang masing-masing merupakan ketua program studi S1 dan S2 Sejarah FIB UGM.
berita
Selasa (7/5/2024), Departemen Sejarah FIB UGM mengadakan pertemuan dengan Dinas Sejarah Angkatan Darat (Disjarahad). Dari pihak kampus, hadir Prof. Dr. Setiadi selaku Dekan FIB UGM, Dr. Abdul Wahid selaku Kepala Departemen Sejarah, Dr. Mutiah Amini selaku Ketua Prodi S1 Sejarah, Dr. Farabi Fakih selaku Ketua Prodi Magister Sejarah serta dosen Departemen Sejarah, yakni Dr. Sri Margana. Dalam pada itu, hadir juga beberapa anggota TNI dari Disjarahad termasuk Brigjen TNI Arif Cahyono, S.E. yang menjadi Kepala Disjarah Angkatan Darat. Selain itu, turut serta juga dalam rombangan, Letda CAJ M. Ivan Harish, S.Sej. yang merupakan alumni dari Departemen Sejarah FIB UGM. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Lantai 1 Ruang Sidang Pimpinan, Gedung Poerbatjaraka FIB UGM.
Departemen Sejarah FIB UGM berkolaborasi dengan RUAS (Ruang Arsip Sejarah Perempuan) sukses mengadakan kuliah umum bertajuk ‘Documenting Social History in Indonesia: The Work of International Institute of Social History’ pada Rabu (24/4/2024). Acara tersebut digelar secara hybrid di ruang 114 lantai 1 Gedung Soegondo FIB UGM dan disiarkan melalui kanal Youtube. Eef Vermeij, seorang Collection Development Asia dari IISH (International Institute of Social History) dihadirkan sebagai pembicara untuk membagikan kisah pendirian lembaga pengelola arsip tersebut serta pengalamannya ketika bekerja di sana.
Kamis (18/4/2024), Departemen Sejarah FIB UGM melaksanakan kegiatan anjangsana dalam rangka hari raya Idul Fitri 1445 Hijriah. Anjangsana tersebut diawali dengan mengunjungi kediaman Prof. Dr. Djoko Suryo di kawasan Perumahan Dosen UGM Sendowo. Lalu, kunjungan berikutnya menuju ke kediaman Prof. Dr. Suhartono yang berlokasi di Kaliurang. Hampir semua dosen serta tenaga pendidik Departemen Sejarah hadir dalam kegiatan tersebut.
Kesempatan yang baik itu menjadi ajang penting silaturahmi bagi para dosen serta tenaga pendidik kepada para dosen yang sudah purna tugas. Dalam kegiatan tersebut, Dr. Abdul Wahid, M.Hum., M.Phil., selaku Kepala Departemen Sejarah juga memperkenalkan dosen baru serta para dosen yang baru menyelesaikan masa studi doktoralnya. Suasana ketika itu sangat hangat. Prof. Dr. Djoko Suryo dan Prof. Dr. Suhartono pun mengungkapkan rasa terima kasihnya atas kegiatan anjangsana yang dilakukan oleh Departemen Sejarah FIB UGM.
Sebuah public lecture bertajuk “Psychiatry in the Colonial Era” sukses diadakan oleh Departemen Sejarah FIB UGM pada Rabu (17/4/2024). Acara tersebut berlangsung sejak pukul 10.00-12.00 WIB di Ruang Multimedia yang terletak di lantai 2 Gedung Margono FIB UGM serta ditayangkan melalui Zoom Meeting. Marens Engelhard–seorang arsiparis dan sejarawan independen yang pernah menjadi direktur Arsip Nasional Belanda (2015-2022) menjadi pembicara dalam acara tersebut. Sementara itu, yang bertindak sebagai moderator adalah Sri Margana–seorang dosen dari Departemen Sejarah FIB UGM.
Selasa (19/3/2024), Dr. Mirjam Lücking, seorang antropolog sosial dan budaya dari Ludwig-Maximilians-Universität München menjadi dosen tamu dalam mata kuliah History and Memory Making in Southeast Asia yang diperuntukkan bagi mahasiswa S2 Sejarah FIB UGM. Materi yang dipresentasikan olehnya berjudul Hajj Memories and Pilgrims in State Contemporary Indonesia. Materi tersebut merupakan hasil penelitian etnografinya selama 14 bulan di Jawa Tengah dan Pulau Madura.
Secara umum, Dr. Mirjam Lücking menjelaskan bahwa terjadi pola yang berulang dalam pengalaman berhaji orang Indonesia dari masa ke masa. Pertama, sejak abad ke-15 hingga kini, pola tradisi migrasi campuran masih terjadi karena terdapat tenaga kerja migran yang juga melakukan haji sekaligus. Kedua, pada masa kolonial hingga kini, terjadi komersialisasi dan privatisasi berhaji. Hal itu ditunjukkan dengan adanya penemuan kapal uap dan perusahaan perjalanan Belanda pada abad ke-19. Pada masa kini, komersialisasi digambarkan khususnya terkait dengan paket tour VIP dan umrah sebagai ziarah yang sifatnya lebih minor. Sementara itu, organisasi agama seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah pada periode 1949-1960-an menunjukkan adanya proses privatisasi.
Dalam sebuah public lecture yang diadakan pada Jum’at (8/3/2024), Departemen Sejarah UGM menghadirkan Dr. Maarten Fornerod, seorang associate professor di bidang biologi sel dari Erasmus Medisch Centrum Rotterdam. Selain itu, ia juga merupakan sekretaris organisasi Indische Genealogische Vereniging (IGV). Kegiatan ini mengusung judul Tracing Indonesian Family History in Europe: How the World Gets Smaller by Bigger Data From Archives and DNA yang dilaksanakan di Lantai 2 Ruang Multimedia, Gedung Margono FIB UGM sejak pukul 09.00-11.00 WIB.
Pada Rabu, 06 Maret 2024, Departemen Sejarah FIB UGM menggelar seminar series tentang sejarah orang Tionghoa di Indonesia. Seminar yang bertajuk “The Role of Chinese in Indonesian History” ini dilaksanakan di Ruang Multimedia Lantai 2, Gedung Margono FIB UGM sejak pukul 10.00 hingga 12.00 WIB. Seminar ini sangat menarik karena pembicara yang hadir untuk mempresentasikan hasil penelitiannya berasal dari Tiongkok. Sementara itu, Dr. Farabi Fakih, M.Phil. dari Departemen Sejarah UGM bertugas menjadi moderator.
Rapat senat terbuka dalam rangka memperingati Dies Natalis ke-78 FIB UGM sukses diadakan pada Selasa, 5 Maret 2024 yang lalu. Dalam acara tersebut, salah satu dosen dan mahasiswa Departemen Sejarah FIB UGM berhasil menyabet penghargaan sebagai dosen berprestasi dan mahasiswa berprestasi. Dosen itu ialah Dr. Agus Suwignyo, M.A. serta seorang mahasiswa Sejarah angkatan 2020, yaitu Dinda Nabila.
Ketika diwawancarai, Dinda Nabila mengungkapkan bahwa ia merasa sangat bersyukur atas penghargaan yang telah diberikan kepadanya. “Alhamdulillah, tentunya bersyukur. Kalau sedikit flashback, banyak hal yang kucoba dan pastinya enggak selalu mulus. Banyak proses behind the scenes yang melelahkan. Tapi dengan semua itu, jadi bisa cherish setiap prosesnya. Tapi, other than that, sempat merasa i don’t deserve it, gitu, sih, karena, ya, banyak teman-teman yang keren dan pantas juga dapat ini,” tutur Dinda.
Jum’at (1/3/2024), Departemen Sejarah FIB UGM kembali menggelar acara kolokium magister sejarah. Terdapat dua pemakalah dan dua pembahas dalam kolokium tersebut, yakni Fajar Santosa dan Adi Wildan Alamsyah sebagai pemakalah, serta Dr. Ahmad Athoillah dan Dr. Ravando sebagai pembahas. Acara berlangsung secara hybrid (daring dan luring) sejak pukul 09.00 hingga 12.00 WIB di Ruang 709 Gedung Soegondo FIB UGM.
Fajar Santosa merupakan pemakalah pertama dalam kolokium itu. Ia mempresentasikan rencana tesis berjudul “Ketika Rakyat Memberontak: Gerakan Massa dalam Reformasi 1998 di Surabaya” yang membahas gerakan massa di kota metropolitan kedua, yakni Surabaya, ketika pecahnya peristiwa reformasi yang berpusat di Jakarta. Ia menjelaskan bahwa tuntutan terhadap reformasi disebabkan oleh krisis ekonomi yang terjadi ketika itu. Krisis itu menyebabkan harga barang naik, PHK terjadi di berbagai tempat, dan kerusuhan terjadi di mana-mana. Rakyat kecil dan kaum menengah pun panik. Mereka membentuk gerakan sosial yang menuntut adanya reformasi serta mundurnya Presiden Soeharto dari jabatannya.