Pendidikan masa kolonial selalu identik dengan politik etis. Sebuah kebijakan balas budi kepada tanah koloni, alih-alih sebelumnya mengekploitasi. Hal ini berakibat pada historiografi yang membahas pendidikan kolonial selalu berfokus pada pemerintah. Bahwa pendidikan tidak bisa lahir tanpa ada campur tangan pemerintah –Hindia Belanda. Hal itu diutarakan Kirsten Kamphius dalam seminar yang bertajuk ‘Gadis-Gadis Kita’ : Taman Siswa as an example Gendered education in the Netherland Indies 1922-1942, pada Rabu (19/7) di Ruang Multimedia Gedung Margono FIB UGM.
Arsip 2017: