• UGM
  • FIB
  • Webmail
  • Academic Portal
  • Languages
Universitas Gadjah Mada Departemen Sejarah
Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Gadjah Mada
  • Beranda
  • Tentang
    • Departemen
    • Staf
    • Kontak
  • Akademik
    • Program Sarjana
      • Mata Kuliah Program Sarjana
    • Program Magister
      • Mata Kuliah Program Magister
    • Summer School
    • MBKM
  • Kabar
    • Berita
    • Agenda
  • Penelitian
  • Publikasi
    • Lembaran Sejarah
    • Histma
  • Alumni
    • Kasagama
    • Career Development Center
  • Beranda
  • berita
  • Olah Raga sebagai Kajian dalam Keilmuan Sejarah

Olah Raga sebagai Kajian dalam Keilmuan Sejarah

  • berita
  • 13 February 2017, 11.09
  • Oleh: admin
  • 0

Dr. Russell Field, pada Jumat (10/2/2017) berkesempatan hadir untuk mengisi kuliah umum di Ruang Sidang I, Gedung Purbatjaraka Fakultas Ilmu Budaya UGM. Asisten peneliti dari University Of Manitoba Canada, itu memberi kuliah umum dengan tema “Studying Sport, Politics, and Global Conection ”. Acara itu diselenggarakan oleh Departemen Sejarah Fakultas Ilmu Budaya UGM. Kuliah umum itu adalah pertemuan pertama, dari rencana dua kuliah umum yang akan diselenggarakan tentang olah raga dan sejarah.

Dr. Russell membicarakan tentang relasi olah raga dan perkembangan politik global kala 1963. Dia berangkat dari penelitiannya tentang Games Of New Emerging Force (Ganefo). Pesta olah raga itu dihelat di Jakarta pada 1963 atas prakarsa Presiden Indonesia saat itu, Soekarno. Meski begitu Russell tidak begitu mendalam memaparkan tentang Ganefo. Ia memfokuskan pembahasan pada olah raga sebagai subjek penelitian sejarah.

Sepanjang kuliah umum, pentingnya memilih topik dalam penelitian selalu ditekankan. Seorang peneliti harus menemukan kelebihan topik untuk mendapat sebuah pengetahuan awal. Dalam kasus Ganefo mengapa ia menjadi penting? Pertama, Ganefo adalah pesta olah raga multinasional yang mewakili semangat ‘negara-negara baru’ (Emerging Force) yang sedang giat melakukan dekolonisasi. Kedua, Ganefo diikuti hampir 3000 atlet dari 51 negara berbeda. Indonesia menjadi negara dengan kontingen terbanyak, diikuti Cina, dan Uni Soviet.

Berbekal kelebihan-kelebihan itu Ganefo dapat menjadi topik penelitian yang penting. Menurut Russell, Ganefo dapat dieksplorasi sebagai peristiwa pesta olah raga dan keterkaitannya dengan politik global. Di sisi lain, Ganefo dapat menjadi cerminan masyarakat pada zamannya. Hal itu bisa diperoleh dari usaha menggali pengalaman masyarakat saat diselenggarakannya pesta olah raga itu. Apakah itu penting bagi masyarakat? Jakarta pada khususnya? Lebih lanjut Russell mengatakan, untuk menunjang itu peneliti harus punya pisau analisis (theoritical framework) bagaimana ia memandang  topik penelitian dan mengolahnya.

Riset yang dilakukan Russell sebenarnya, menggunakan metodologi, cara kerja, dan pendekatan yang jarang digunakan peneliti Indonesia. Dalam memadang Ganefo ia menggunakan pendekatan Global History, yang lebih banyak menunjukkan jaringan global. Bahwa apa yang terjadi di Indonesia –Ganefo- tidak lepas dari jaringan dan apa yang terjadi di ranah global. Kuliah dengan Dr. Russel rencananya akan digelar dua kali. Pertemuan selanjutnya akan dilaksanakan pada Senin (13/2/2017) di Ruang Multimedia UGM, pukul 13.00 WIB. (Sej/Bagus)

Leave A Comment Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Recent Posts

  • Call for Applications: PhD Programme in Sound Heritage Studies
  • Call for Applications: PhD Programme in Sound Heritage Studies
  • Dr. Sadiah Boonstra’s Public Lecture: Rethinking the Future of Repatriated Objects
  • Dr. Sadiah Boonstra’s Public Lecture: Rethinking the Future of Repatriated Objects
  • The Research Project “Restituting, Reconnecting, and Reimagining Sound Heritage (Re:Sound)” Receives Funding from the Royal Dutch Research Council (NWO) for 2025-2028

Recent Posts

  • Call for Applications: PhD Programme in Sound Heritage Studies
  • Call for Applications: PhD Programme in Sound Heritage Studies
  • Dr. Sadiah Boonstra’s Public Lecture: Rethinking the Future of Repatriated Objects
  • Dr. Sadiah Boonstra’s Public Lecture: Rethinking the Future of Repatriated Objects
  • The Research Project “Restituting, Reconnecting, and Reimagining Sound Heritage (Re:Sound)” Receives Funding from the Royal Dutch Research Council (NWO) for 2025-2028

Archives

  • March 2025
  • February 2025
  • December 2024
  • November 2024
  • October 2024
  • September 2024
  • August 2024
  • July 2024
  • June 2024
  • May 2024
  • April 2024
  • March 2024
  • February 2024
  • January 2024
  • December 2023
  • November 2023
  • October 2023
  • September 2023
  • August 2023
  • July 2023
  • May 2023
  • February 2023
  • January 2023
  • November 2022
  • October 2022
  • September 2022
  • August 2022
  • June 2022
  • May 2022
  • December 2021
  • November 2021
  • October 2021
  • September 2021
  • August 2021
  • May 2021
  • April 2021
  • March 2021
  • November 2020
  • August 2019
  • March 2019
  • December 2018
  • November 2018
  • September 2018
  • May 2018
  • September 2017
  • July 2017
  • May 2017
  • April 2017
  • March 2017
  • February 2017
  • January 2017

Categories

  • agenda
  • agenda
  • alumni
  • alumni
  • announcement
  • beasiswa
  • berita
  • BKMS
  • lowongan
  • news
  • penelitian
  • pengumuman
  • research
  • scholarship
  • selisik
  • summer school
  • summer school
Universitas Gadjah Mada

Departemen Sejarah

Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Gadjah Mada

Gedung Soegondo, Lantai 3
Jl. Sosiohumaniora, Bulaksumur Yogyakarta
  +62 274 513 096
+62 813 1444 4274
  sejarah@ugm.ac.id

Akademik

  • Program Sarjana
  • Program Magister

Berita & Agenda

  • Berita
  • Agenda

Tentang

  • Staf
  • Departemen
  • Fakultas
  • UGM

Ikuti Kami

Sejarah UGM

Sejarah UGM

Sejarah UGM

Academic

  • Undergraduate
  • Graduate

News

  • News
  • Agenda

About

  • Staff
  • Department
  • Faculty
  • UGM

Follow Us

Sejarah UGM

Sejarah UGM

Sejarah UGM

© 2025 | Departemen Sejarah UGM

BeritaAgenda

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY