• UGM
  • FIB
  • Webmail
  • Academic Portal
  • Indonesia
    • Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Departemen Sejarah
Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Gadjah Mada
  • Beranda
  • Tentang
    • Departemen
    • Staf
    • Kontak
  • Akademik
    • Program Sarjana
      • Mata Kuliah Program Sarjana
      • Intended Learning Outcomes
    • Program Magister
      • Mata Kuliah Program Magister
    • Summer School
    • MBKM
  • Kabar
    • Berita
    • Agenda
  • Penelitian
  • Publikasi
    • Lembaran Sejarah
    • Histma
  • Alumni
    • Kasagama
    • Career Development Center
  • Beranda
  • berita
  • Dari Peristiwa Reformasi hingga Masa Bersiap Menjadi Bahasan Kolokium Magister Edisi Maret 2024

Dari Peristiwa Reformasi hingga Masa Bersiap Menjadi Bahasan Kolokium Magister Edisi Maret 2024

  • berita
  • 4 Maret 2024, 11.34
  • Oleh: sejarah
  • 0

Jum’at (1/3/2024), Departemen Sejarah FIB UGM kembali menggelar acara kolokium magister sejarah. Terdapat dua pemakalah dan dua pembahas dalam kolokium tersebut, yakni Fajar Santosa dan Adi Wildan Alamsyah sebagai pemakalah, serta Dr. Ahmad Athoillah dan Dr. Ravando sebagai pembahas. Acara berlangsung secara hybrid (daring dan luring) sejak pukul 09.00 hingga 12.00 WIB di Ruang 709 Gedung Soegondo FIB UGM.

Fajar Santosa merupakan pemakalah pertama dalam kolokium itu. Ia mempresentasikan rencana tesis berjudul “Ketika Rakyat Memberontak: Gerakan Massa dalam Reformasi 1998 di Surabaya” yang membahas gerakan massa di kota metropolitan kedua, yakni Surabaya, ketika pecahnya peristiwa reformasi yang berpusat di Jakarta. Ia menjelaskan bahwa tuntutan terhadap reformasi disebabkan oleh krisis ekonomi yang terjadi ketika itu. Krisis itu menyebabkan harga barang naik, PHK terjadi di berbagai tempat, dan kerusuhan terjadi di mana-mana. Rakyat kecil dan kaum menengah pun panik. Mereka membentuk gerakan sosial yang menuntut adanya reformasi serta mundurnya Presiden Soeharto dari jabatannya.

Fajar Santosa mengatakan bahwa narasi yang selama ini berkembang hanya menggambarkan gerakan reformasi pada 1998 sebatas gerakan mahasiswa sebagai representasi dari kelas menengah. Sementara itu, narasi yang menjelaskan bahwa reformasi digerakkan oleh seluruh kelas, baik rakyat kecil, menengah, dan elit belum banyak dibicarakan, termasuk dalam konteks Surabaya. Dalam rencana tesisnya, Fajar Santosa menggunakan teori Gerakan Massa milik Eric Hoffer sebagai basis konseptual.

Selanjutnya, rencana tesis berjudul “Komunitas Tionghoa di Jember 1947-1971: Pengungsian dan Proses Integrasi Sosial dengan Masyarakat Lokal” dipresentasikan oleh Adi Wildan Alamsyah sebagai pemakalah kedua. Ia menjelaskan bahwa pada masa Bersiap (1945-1947), masyarakat Tionghoa menjadi salah satu kelompok yang tereksklusi. Sekitar 4000 pengungsi Tionghoa dari Jawa Barat memilih Jember sebagai tempat tujuan mencari perlindungan. Di wilayah baru itu, mereka melanjutkan kehidupan dan berintegrasi dengan masyarakat Jemberan. Kegiatan permainan sepak bola dan keberadaan alun-alun menjadi media integrasi antara pengungsi Tionghoa dan masyarakat Jemberan.

Adi Wildan Alamsyah mengatakan bahwa salah satu alasan mengapa Jember dipilih sebagai tujuan pengungsi Tionghoa, yaitu kemungkinan karena Jember menjadi anggota dari kamar dagang Cina. Anggota lain dari kamar dagang Cina itu misalnya Cirebon, Bandung, serta Batavia sebagai pusatnya. Ia juga mengatakan bahwa Jember sebagai kota bisa dikatakan memang menjadi kota diaspora. Hal itu dikarenakan banyak orang dari berbagai suku dan etnis yang datang dan menetap di Jember, seperti Jawa-Madura, Osing, Mandar, maupun Tionghoa.


Penulis: Lenna Aurelia Amalia



Tags: integrasi Reformasi 1998 SDGs 16 SDGs 17 Tionghoa

Berita Terakhir

  • Call for Applications: PhD Programme in Sound Heritage Studies
  • Dr. Sadiah Boonstra’s Public Lecture: Rethinking the Future of Repatriated Objects
  • The Research Project “Restituting, Reconnecting, and Reimagining Sound Heritage (Re:Sound)” Receives Funding from the Royal Dutch Research Council (NWO) for 2025-2028
  • Launch of New Research Project on Lombok Heritage: “Dismantling Colonial Knowledge Production and Recovering Lost Histories and Memories” (2025-2028)
  • Menelusuri Hibriditas Budaya Tionghoa-Jawa dalam Sejarah Indonesia

Arsip

  • Maret 2025
  • Februari 2025
  • Desember 2024
  • November 2024
  • Oktober 2024
  • September 2024
  • Agustus 2024
  • Juli 2024
  • Juni 2024
  • Mei 2024
  • April 2024
  • Maret 2024
  • Februari 2024
  • Januari 2024
  • Desember 2023
  • November 2023
  • Oktober 2023
  • September 2023
  • Agustus 2023
  • Juli 2023
  • Mei 2023
  • Februari 2023
  • Januari 2023
  • November 2022
  • Oktober 2022
  • September 2022
  • Agustus 2022
  • Juni 2022
  • Mei 2022
  • Desember 2021
  • November 2021
  • Oktober 2021
  • September 2021
  • Agustus 2021
  • Mei 2021
  • April 2021
  • Maret 2021
  • November 2020
  • Agustus 2019
  • Maret 2019
  • Desember 2018
  • November 2018
  • September 2018
  • Mei 2018
  • September 2017
  • Juli 2017
  • Mei 2017
  • April 2017
  • Maret 2017
  • Februari 2017
  • Januari 2017

Kategori

  • agenda
  • alumni
  • beasiswa
  • berita
  • lowongan
  • penelitian
  • pengumuman
  • selisik
  • summer school
Universitas Gadjah Mada

Departemen Sejarah

Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Gadjah Mada

Gedung Soegondo, Lantai 3
Jl. Sosiohumaniora, Bulaksumur Yogyakarta
  +62 274 513 096
+62 813 1444 4274
  sejarah@ugm.ac.id

Akademik

  • Program Sarjana
  • Program Magister

Berita & Agenda

  • Berita
  • Agenda

Tentang

  • Staf
  • Departemen
  • Fakultas
  • UGM

Ikuti Kami

Sejarah UGM

Sejarah UGM

Sejarah UGM

© 2025 | Departemen Sejarah UGM

BeritaAgenda

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY