• UGM
  • FIB
  • Webmail
  • Academic Portal
  • Indonesia
    • Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Departemen Sejarah
Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Gadjah Mada
  • Beranda
  • Tentang
    • Departemen
    • Staf
    • Kontak
  • Akademik
    • Program Sarjana
      • Mata Kuliah Program Sarjana
      • Intended Learning Outcomes
    • Program Magister
      • Mata Kuliah Program Magister
    • Summer School
    • MBKM
  • Kabar
    • Berita
    • Agenda
  • Penelitian
  • Publikasi
    • Lembaran Sejarah
    • Histma
  • Alumni
    • Kasagama
    • Career Development Center
  • Beranda
  • berita
  • Anak-Anak sebagai Aktor Sejarah: Departemen Sejarah UGM Selenggarakan Public Lectures dan Workshop Bertemakan Sejarah Pendidikan Anak

Anak-Anak sebagai Aktor Sejarah: Departemen Sejarah UGM Selenggarakan Public Lectures dan Workshop Bertemakan Sejarah Pendidikan Anak

  • berita
  • 25 September 2023, 15.16
  • Oleh: sejarah
  • 0

Departemen Sejarah UGM kembali menghadirkan program Public Lectures dan Workshop pada tanggal 21 dan 22 September 2023 bertemakan sejarah pendidikan anak-anak berdasarkan organisasi keagamaan di Indonesia pada periode 1880-an hingga 1980-an. Kegiatan tersebut diselenggarakan selama dua hari, menghadirkan Prof. dr. Marit Monteiro dan Dr. Maaike Derksen  dari Radboud Universiteit sebagai pemateri dalam kuliah umum.

Pada hari pertama, agenda yang dilaksanakan bertujuan untuk mengenalkan fokus topik yang akan didiskusikan, bertempat di Ruang Multimedia, Gedung Margono Fakultas Ilmu Budaya UGM, diawali dengan sambutan oleh Dr. Abdul Wahid selaku Kepala Departemen Sejarah UGM. Kemudian kegiatan diisi oleh Prof. dr. Marit Monteiro mengenai “Child Separation in Colonial and Postcolonial Educational Practice: Some Conceptual and Frameworks”. Dalam penyampaian materi tersebut, Prof. dr. Marit Monteiro menjelaskan bahwa anak-anak juga menjadi aktor di dalam peranan sejarah. Sesi berikutnya dilanjutkan oleh Dr. Maaike Derksen yang memberikan materi mengenai “Children’s Homes Institutions: Cases from Java and New Guinea”, dalam paparannya tersebut, Dr. Maaike menjelaskan mengenai bagaimana kebijakan Belanda dan institusi-institusi keagamaan yang memiliki peran terhadap pendidikan bagi anak-anak seperti panti asuhan di beberapa kota.

Kegiatan berlangsung dengan dilanjutkan sesi workshop yang dipandu oleh Dr. Agus Suwignyo. Pada sesi workshop ini, Prof. dr. Marit dan Dr. Maaike mengajak tiga puluh peserta untuk berdiskusi dan mengeksplorasi institusi pendidikan agama di masa kontemporer, yakni pesantren. Peserta workshop lalu membagikan pengalaman dan ilmu yang mereka miliki mengenai pesantren untuk kemudian disampaikan secara individu atau kelompok ke dalam forum. Selama sesi workshop berlangsung, terdapat pembahasan menarik terutama berkaitan dengan bagaimana narasi besar pesantren digambarkan oleh para masyarakat dan beragam persoalan yang melibatkan pesantren secara historis.

Pada hari kedua, kegiatan dilaksanakan dengan kunjungan lapangan ke Perpustakaan Kolese Santo Ignatius dan Perpustakaan Teologi Universitas Sanata Dharma yang berada di Yogyakarta. Para peserta yang hadir melakukan keberangkatan dari Fakultas Ilmu Budaya UGM menuju ke lokasi tujuan. Adanya kunjungan lapangan yang diselenggarakan bertujuan guna mengetahui bagaimana arsip-arsip yang memiliki keterkaitan dengan sejarah kolonial terutama sejarah pendidikan anak-anak sebagai acuan sumber atau data historis.

Public Lectures dan Workshop selama dua hari ini diharapkan mampu memberikan inspirasi dan gambaran bagi mahasiswa sejarah dalam penulisan tesis ataupun artikel mengenai sejarah yang berhubungan dengan pendidikan anak-anak pada periode 1880-an hingga 1980-an di lingkup kebijakan Belanda hingga institusi-institusi berbasis keagamaan, baik dalam bentuk panti asuhan beragama Kristen, asrama, bahkan pesantren. Sehingga dalam hal ini, sejarah juga memandang anak-anak sebagai aktor sejarah yang juga memiliki peranan penting di dalam sejarah Indonesia.


Penulis: Yuni Setya

Berita Terakhir

  • Call for Applications: PhD Programme in Sound Heritage Studies
  • Dr. Sadiah Boonstra’s Public Lecture: Rethinking the Future of Repatriated Objects
  • The Research Project “Restituting, Reconnecting, and Reimagining Sound Heritage (Re:Sound)” Receives Funding from the Royal Dutch Research Council (NWO) for 2025-2028
  • Launch of New Research Project on Lombok Heritage: “Dismantling Colonial Knowledge Production and Recovering Lost Histories and Memories” (2025-2028)
  • Menelusuri Hibriditas Budaya Tionghoa-Jawa dalam Sejarah Indonesia

Arsip

  • Maret 2025
  • Februari 2025
  • Desember 2024
  • November 2024
  • Oktober 2024
  • September 2024
  • Agustus 2024
  • Juli 2024
  • Juni 2024
  • Mei 2024
  • April 2024
  • Maret 2024
  • Februari 2024
  • Januari 2024
  • Desember 2023
  • November 2023
  • Oktober 2023
  • September 2023
  • Agustus 2023
  • Juli 2023
  • Mei 2023
  • Februari 2023
  • Januari 2023
  • November 2022
  • Oktober 2022
  • September 2022
  • Agustus 2022
  • Juni 2022
  • Mei 2022
  • Desember 2021
  • November 2021
  • Oktober 2021
  • September 2021
  • Agustus 2021
  • Mei 2021
  • April 2021
  • Maret 2021
  • November 2020
  • Agustus 2019
  • Maret 2019
  • Desember 2018
  • November 2018
  • September 2018
  • Mei 2018
  • September 2017
  • Juli 2017
  • Mei 2017
  • April 2017
  • Maret 2017
  • Februari 2017
  • Januari 2017

Kategori

  • agenda
  • alumni
  • beasiswa
  • berita
  • lowongan
  • penelitian
  • pengumuman
  • selisik
  • summer school
Universitas Gadjah Mada

Departemen Sejarah

Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Gadjah Mada

Gedung Soegondo, Lantai 3
Jl. Sosiohumaniora, Bulaksumur Yogyakarta
  +62 274 513 096
+62 813 1444 4274
  sejarah@ugm.ac.id

Akademik

  • Program Sarjana
  • Program Magister

Berita & Agenda

  • Berita
  • Agenda

Tentang

  • Staf
  • Departemen
  • Fakultas
  • UGM

Ikuti Kami

Sejarah UGM

Sejarah UGM

Sejarah UGM

© 2025 | Departemen Sejarah UGM

BeritaAgenda

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY