• UGM
  • FIB
  • Webmail
  • Academic Portal
  • Languages
Universitas Gadjah Mada Departemen Sejarah
Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Gadjah Mada
  • Beranda
  • Tentang
    • Departemen
    • Staf
    • Kontak
  • Akademik
    • Program Sarjana
      • Mata Kuliah Program Sarjana
    • Program Magister
      • Mata Kuliah Program Magister
    • Summer School
    • MBKM
  • Kabar
    • Berita
    • Agenda
  • Penelitian
  • Publikasi
    • Lembaran Sejarah
    • Histma
  • Alumni
    • Kasagama
    • Career Development Center
  • Beranda
  • berita
  • Bandung sebagai Poros Perlawanan Dunia Selatan: Sejarawan UGM Ungkap Pentingnya Konferensi Asia Afrika (KAA) sebagai Gerakan Dekolonialisasi

Bandung sebagai Poros Perlawanan Dunia Selatan: Sejarawan UGM Ungkap Pentingnya Konferensi Asia Afrika (KAA) sebagai Gerakan Dekolonialisasi

  • berita
  • 29 June 2025, 10.59
  • Oleh: sejarah
  • 0

Pada Selasa, 24 Juni 2025, Departemen Sejarah telah melaksanakan seminar dengan judul “70 Tahun Konferensi Bandung: Dekolonisasi, Pengetahuan, dan Solidaritas Internasional”. Seminar berjalan selama tiga jam lebih, dari jam 10.00 hingga 13.00 WIB, dan dilaksanakan di Ruang Sidang I, Gedung Poerbatjaraka, FIB UGM. Acara dihadiri oleh tiga pembicara, yakni Dr. Wildan Sena Utama, Rachmi Diyah Larasati, dan Ita Fatia Nadila, dan seorang moderator, yakni Ayu Wulandari.

Materi pertama disampaikan oleh Dr. Wildan Sena Utama. Dalam presentasinya, ia berpendapat akan bagaimana Konferensi Asia-Afrika (KAA) menciptakan “momen Bandung”, yang melihat kekuatan kolektif dari berbagai negara dunia ketiga, baik yang sudah merdeka (seperti India dan Libya), maupun yang belum (seperti Pantai Gading). Kekuatan kolektif ini dipusatkan kepada usaha untuk mendokolonisasi tatanan dunia secara sistematis. Beberapa hal tersebut dilakukan melalui penawaran pendidikan gratis tanpa melihat latar belakang muridnya, dan penekanan kolonialisme terhadap realitas kebudayaan Asia-Afrika, seperti masyarakat Libya yang lebih fasih berbahasa Prancis ketimbang bahasa ibunya, yakni Arab.

Materi kedua kemudian disampaikan oleh Rachmi Diyah Larasati. Ia mengelaborasikan terkait dampak kolonialisme terhadap Dunia Selatan secara keseluruhan. Semisal, kolonialisme menstigmatisasikan berbagai masyarakat di Dunia Selatan melalui eksotisme dan orientalisme. Materi terakhir kemudian dibawa oleh Ita Fatia Nadia. Dalam materinya, Ita mengungkap pentingnya peran aktif perempuan Indonesia dalam gerakan dekolonisasi, terutama pada tahun 50-an, yang melihat partisipasi langsung dari delegasi perempuan dari Indonesia di berbagai konferensi internasional.

Seminar ini penting untuk diperhatikan karena telah menyoroti akan gerakan dekolonialisasi yang sudah terbentuk sedari lama. Selain itu, seminar ini menjadi refleksi penting akan sejauh mana gerakan dekolonialisasi hingga dewasa kini telah terjadi.


Penulis: Muhammad Fadhlan Hamidan



Recent Posts

  • Departemen Sejarah UGM Menggelar Konferensi Sejarah Lingkungan Kedua Bertajuk Locality, Ontologies and Environmental History
  • Bandung sebagai Poros Perlawanan Dunia Selatan: Sejarawan UGM Ungkap Pentingnya Konferensi Asia Afrika (KAA) sebagai Gerakan Dekolonialisasi
  • Report Field Study Magister Sejarah FIB UGM 2025
  • The Internal Kick-Off Meeting for the Re:Sound project, titled “Restituting, Reconnecting, Reimagining Sound Heritage
  • Seminar Sejarah: Perkebunan Kolonial Hindia Belanda sebagai Bagian dari Sejarah Global Agrikultur

Recent Posts

  • Departemen Sejarah UGM Menggelar Konferensi Sejarah Lingkungan Kedua Bertajuk Locality, Ontologies and Environmental History
  • Bandung sebagai Poros Perlawanan Dunia Selatan: Sejarawan UGM Ungkap Pentingnya Konferensi Asia Afrika (KAA) sebagai Gerakan Dekolonialisasi
  • Report Field Study Magister Sejarah FIB UGM 2025
  • The Internal Kick-Off Meeting for the Re:Sound project, titled “Restituting, Reconnecting, Reimagining Sound Heritage
  • Seminar Sejarah: Perkebunan Kolonial Hindia Belanda sebagai Bagian dari Sejarah Global Agrikultur

Archives

  • July 2025
  • June 2025
  • May 2025
  • April 2025
  • March 2025
  • February 2025
  • December 2024
  • November 2024
  • October 2024
  • September 2024
  • August 2024
  • July 2024
  • June 2024
  • May 2024
  • April 2024
  • March 2024
  • February 2024
  • January 2024
  • December 2023
  • November 2023
  • October 2023
  • September 2023
  • August 2023
  • July 2023
  • May 2023
  • February 2023
  • January 2023
  • November 2022
  • October 2022
  • September 2022
  • August 2022
  • June 2022
  • May 2022
  • December 2021
  • November 2021
  • October 2021
  • September 2021
  • August 2021
  • May 2021
  • April 2021
  • March 2021
  • November 2020
  • August 2019
  • March 2019
  • December 2018
  • November 2018
  • September 2018
  • May 2018
  • September 2017
  • July 2017
  • May 2017
  • April 2017
  • March 2017
  • February 2017
  • January 2017

Categories

  • agenda
  • agenda
  • alumni
  • alumni
  • announcement
  • beasiswa
  • berita
  • BKMS
  • lowongan
  • news
  • penelitian
  • pengumuman
  • research
  • scholarship
  • selisik
  • summer school
  • summer school
Universitas Gadjah Mada

Departemen Sejarah

Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Gadjah Mada

Gedung Soegondo, Lantai 3
Jl. Sosiohumaniora, Bulaksumur Yogyakarta
  +62 274 513 096
+62 813 1444 4274
  sejarah@ugm.ac.id

Akademik

  • Program Sarjana
  • Program Magister

Berita & Agenda

  • Berita
  • Agenda

Tentang

  • Staf
  • Departemen
  • Fakultas
  • UGM

Ikuti Kami

Sejarah UGM

Sejarah UGM

Sejarah UGM

Academic

  • Undergraduate
  • Graduate

News

  • News
  • Agenda

About

  • Staff
  • Department
  • Faculty
  • UGM

Follow Us

Sejarah UGM

Sejarah UGM

Sejarah UGM

© 2025 | Departemen Sejarah UGM

BeritaAgenda

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY