Kegiatan Alumni Menyapa ini telah dilaksanakan Departemen Sejarah FIB sejak tahun 2021 dengan tujuan untuk membekali para lulusan baru dalam dunia setelah perkuliahan. Pertemuan yang dilaksanakan pada Jumat, 15 November 2024 di Ruang 315 Gedung Soegondo ini berlangsung sejak pukul 14.30-16.00 WIB. Kegiatan didampingi oleh para dosen yaitu, Dr. Mutiah Amini, M.Hum. dan Dr. Yulianti, B.A., M.A serta alumni yang hadir kali ini Pasang Budy A. Shodiq dan Khabibah. Mereka berbagi pengalaman dan “wejangan-wejangan” yang dapat diaplikasikan untuk para mahasiswa angkatan 20 yang berjumlah enam orang.
Mahasiswa sejarah lagi-lagi meraih prestasi juara satu dalam sebuah perlombaan tingkat nasional. Daffa Wicaksono Prodi Sejarah angkatan 21, kemarin pada 28 Oktober 2024 bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda mengikuti perlombaan Menulis Tokoh Tingkat Nasional di Universitas Khairun. Lomba ini diikuti lebih dari 30 peserta dari seluruh Indonesia, utamanya oleh para mahasiswa Ilmu Sejarah. Diantara banyaknya peserta yang mendaftar, Daffa meraih Juara 1 dalam kategori lomba ini.
Dia mengikuti lomba menulis ini karena merasa tertantang dan ingin memberi motivasi dirinya untuk menjadi yang terbaik. Selain itu, lomba ini juga tidak dipungut biaya, jadi memudahkannya untuk mendaftar. Dia mengaku mendapat informasi perlombaan dari salah seorang teman dalam grup WhatsApp. “Jadi, aku tau lomba ini dari teman. Lomba di share di grup. Aku baca, lalu aku merasa tertantang. Pendaftarannya juga gratis jadi memudahkan mahasiswa untuk mengikutinya. Kenapa ikut lomba ini karena juga memberi motivasi untuk berusaha lebih baik lagi. Kan kita bersaing dengan banyak orang. Nah, di situ kemampuan akan diuji.” Ia juga menambahkan, “Aku juga termotivasi akan hadiah yang akan diberikan jika menang nanti. Setahuku orang yang menang itu akan mendapat pengakuan dari orang lain.” ucapnya dalam sebuah wawancara online pada Selasa, 05 November 2024.
Yuni Setya Ningrum, salah satu mahasiswa Sejarah yang meraih medali emas PIMNAS ke-37 di Universitas Airlangga pada 19 Oktober 2024 lalu. Tim yang berisikan lima orang terdiri dari seorang prodi Sejarah, dua orang prodi Antropologi, seorang dari Pembangunan Wilayah, dan satu orang dari Teknik Infrastruktur tersebut berhasil menggaet medali emas dari kelas Poster dan Presentasi Sektor RSH (Riset Sosial Humaniora).
Dalam prosesnya, Yuni mengaku direkrut dari awal tahun tepatnya pada 20 Januari 2024 oleh Ilham, ketua dari tim tersebut. Kemudian mereka menentukan topik dan tema hingga berakhir dengan judul riset, “Malih Kebak Warih: Analisis Sosioteknik Pembangunan Long Storage sebagai Upaya Mitigasi Perubahan Iklim pada Masyarakat Pesisir Kabupaten Pekalongan.”
Setelah melewati delapan bulan yang tidak mudah, akhirnya kerja keras ini terbayarkan dengan dua medali di tangan. Penantian ini telah diidam-idamkan oleh Fatiya Hasna Alifan—mahasiswa Sejarah angkatan 2022—bersama timnya. Fatiya dan tim telah berhasil menyabet medali emas (setara juara pertama) dalam kategori presentasi dan medali perak (setara juara kedua) dalam kategori poster sebagai delegasi Universitas Gadjah Mada untuk Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) 2024 pada 18 Oktober 2024 lalu.
Pada Selasa, 29 Oktober 2024 bertempat di Auditorium Gedung Soegondo. Departemen Sejarah UGM menerima kunjungan dari 300 mahasiswa dan dosen Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya. Antusias mahasiswa terlihat dari penuhnya seluruh kursi serta kehangatan antara dosen Sejarah UGM dan dosen tamu yang telah berbincang santai selama acara berlangsung.
Dibuka oleh sambutan dari Kepala Departemen Sejarah, Dr. Abdul Wahid, Beliau menyambut ramah kedatangan seluruh tamu mahasiswa dan dosen. Sesi pertama dilangsungkan dengan perkenalan profil Departemen Sejarah UGM. Pengenalan ini dimaksudkan untuk mengenakan program studi Sejarah UGM sekaligus promosi kepada mahasiswa UIN Sunan Ampel yang nantinya diharapkan akan melanjutkan studi ke Sejarah UGM.
Kekayaan intelektual dunia sejarah tidak terlepas dari warna pengetahuan yang diberikan oleh Prof. Dr. Phil. Vincent Houben sepanjang karirnya sebagai seorang sejarawan. Untuk itu, Departemen Sejarah FIB UGM menyelenggarakan kuliah perpisahan untuknya sebagai sebuah perpisahan sekaligus penghargaan atas dedikasi Prof. Houben dalam memperkaya khazanah intelektual, terutama dalam sejarah Asia Tenggara.
Acara ini dibuka oleh Ketua Departemen Sejarah, Dr. Abdul Wahid, di Auditorium Gedung Soegondo pada (30/09/2024). Dalam sambutannya, Dr. Abdul Wahid menyampaikan ucapan terima kasih terhadap Prof. Houben atas kontribusinya dalam dunia pengetahuan sejarah. Dilanjutkan dengan perkenalan yang disampaikan oleh Prof. Bambang Purwanto tentang ruang lingkup penelitian sejarah yang ditekuni oleh Prof. Houben. Kemudian acara inti, yaitu penyampaian kuliah perpisahan oleh Prof. Houben.
Kemajuan medis yang terjadi di Indonesia tidak terlepas dari berbagai eksperimen yang berkembang. Caroline Schep, seorang kandidat PhD di Leiden University, tengah menelisik tentang bagaimana sejarah kesehatan di Indonesia pada periode masa kolonial serta mengetahui mengapa terjadi berbagai eksperimen obat di Indonesia. Schep ingin mendalami tentang pentingnya memahami siapa yang menjadi subjek percobaan dalam eksperimen ini dan bagaimana mereka diperlakukan.
Dalam sesi berbaginya dengan mahasiswa Departemen Sejarah pada (18/09/2024), Schep menjelaskan bahwa berjalannya eksperimen ini tidak hanya ditentukan oleh keterlibatan pasien, tetapi juga kontribusi dokter, peneliti, perusahaan farmasi, apoteker, serta misionaris yang juga ikut berperan serta. Lebih lanjut menurut Schep, pendekatan paternalistik, rasisme, dan kelas penting untuk digunakan dalam menelusuri jejak sejarah kesehatan. Schep juga memaparkan sumber-sumber yang ia gunakan, seperti fotografi medis yang acap kali digunakan sebagai media propaganda atau diary para pasien yang dapat digunakan untuk mengetahui bagaimana mereka diperlakukan.
Jum’at (6/9/2024), Departemen Sejarah menyelenggarakan kuliah umum dengan tajuk “The Visuals of Empire: Was Colonial Photography Ever ‘Innocent’?”, bertempat di Ruang 709 Lantai 7 Gedung Soegondo, FIB UGM. Menghadirkan Prof. Dr. Farish A. Noor, seorang guru besar Sejarah Politik dari Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII), Beliau telah berkecimpung pada penelitiannya tentang masa kolonial di Asia Tenggara khususnya fenomena sosial politik masyarakat kolonial abad ke-19.
Dipandu oleh Dr. Yulianti sebagai moderator dan sambutan oleh Ketua Departemen Sejarah UGM, Bapak Dr. Abdul Wahid, M. Hum., M.Phil., kuliah umum disambut antusias yang luar biasa dari peserta acara yang mengisi penuh ruangan sejak menit pertama. Dr. Farish dalam kesempatan ini membagikan hasil pengkajiannya bagaimana aspek kehidupan kolonial ‘dapat terbaca’ melalui peninggalan foto dan kartu pos terbitan pemerintah kolonial. Meskipun foto dan kartu pos kadang dianggap sebagai benda yang tidak berpengaruh. Nyatanya, bukan hal baru apabila foto dan kartu pos telah digunakan sebagai media propaganda oleh dunia Barat, sejak Perang Perancis-Prusia tahun 1871.
Keterlibatan perempuan dalam penulisan sejarah Indonesia masih mendapatkan porsi yang sangat kecil. Tema-tema penulisan sejarah Indonesia umumnya bergelut pada isu politik dan militer yang didominasi oleh dunia laki-laki. Kenyataan ini semakin jelas dalam penulisan sejarah yang androsentris, dimana perempuan sering dianggap tidak penting dan hanya pelengkap.
Dalam Kuliah Sejarah Perempuan dan Gender yang disampaikan secara daring pada Kamis (5/9/2024) kepada mahasiswa S2 Departemen Sejarah UGM, Ita Fadia Nadia menyoroti pentingnya peran perempuan dalam sejarah Indonesia. Ia menegaskan bahwa perempuan harus ditempatkan sebagai subyek yang mendapatkan porsi lebih besar karena keterlibatan mereka dalam berbagai peristiwa sejarah, seperti perang, perundingan, dan konferensi luar negeri.
Jum’at (23/7/2024), Departemen Sejarah mengadakan kegiatan Alumni Menyapa bagi para calon wisudawan yang akan mengikuti prosesi wisuda periode IV TA 2023/2024 pada Kamis, 29 Agustus 2024. Kegiatan berupa workshop memasuki dunia kerja ini menghadirkan dua alumni Departemen Sejarah FIB UGM sebagai narasumber, yakni Arif Widjaja dan Iswara Dhani Widyawati. Acara ini berlangsung sejak pukul 09.00-11.30 WIB di Ruang Pimpinan Sidang FIB UGM.
Bagi mahasiswa sejarah, terkadang pertanyaan seputar karir selalu menggelayuti pikiran. Hal ini tidak lepas dari stigma yang muncul di masyarakat tentang terbatasnya pekerjaan bagi lulusan sejarah. Namun, siapa bilang mahasiswa sejarah memiliki pilihan karir yang terbatas? Setidaknya, kedua narasumber yang hadir dalam kegiatan kali ini telah menepis mitos tersebut. Narasumber pertama, yakni Arif Widjaja merupakan seorang motivator dengan pengalaman kerja sebagai Asesor Lembaga Sertifikasi Profesi (LPS) P2 bidang kebudayaan di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Lalu, narasumber berikutnya adalah Iswara Dhani Widyawati, seorang pengusaha dan pemilik bisnis dengan brand ‘Box Hantaranku’.