Kolokium Sejarah UGM pada Rabu 8 November 2023 menghadirkan Farandika Daneswara dan Desy H. Sitepu sebagai pemakalah, serta Dr. Abdul Wahid dan Heri Priyatmoko sebagai pembahas. Kegiatan ini diadakan secara luring di Gedung Soegondo ruang 709 dan daring melalui zoom. Adapun peserta dari kolokium ini adalah mahasiswa S2 Sejarah UGM. Kolokium ini diselenggarakan untuk memberi penilaian terhadap kesiapan mahasiswa peserta dalam membuat kajian literatur untuk tesis dan menyediakan forum bagi mahasiswa untuk berlatih mempresentasikan hasil penelitian.
Selasa, 7 November 2023, Departemen Sejarah mengadakan webinar melalui zoom meeting, berkolaborasi dengan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Webinar ini diikuti oleh mahasiswa sejarah yang sedang menempuh program sarjana maupun pascasarjana. Webinar ini diadakan untuk mengenalkan dan mensosialisasikan koleksi-koleksi digital Perpusnas RI yang bisa digunakan untuk mendukung penelitian sejarah maupun penyelesaian tugas kemahasiswaan.
Perpusnas mensosialisasikan empat layanan perpustakaan yang dapat diakses secara online dan gratis, antara lain Bintang Pusnas Edu, KUDI, iPusnas, dan Tanya Pustakawan. Selain itu, kedua narasumber yakni Sutrilastio dan Salamun memberikan tutorial mengakses fasilitas perpustakaan yang dapat digunakan sebagai sumber sejarah, misalnya Khasanah Pustaka Nusantara (khastara), artikel maupun e-book nasional hingga internasional yang bisa diakses secara online. Dengan adanya webinar ini, mahasiswa sejarah dapat memperoleh ilmu cara mengakses sumber-sumber bacaan, sehingga dapat memperkaya bacaan dan mempermudah.
Mahasiswi Departemen Sejarah UGM berhasil meraih prestasi dalam perlombaan History Fair Universitas Indonesia 2023 yang diselenggarakan oleh SKS Universitas Indonesia pada 6 November 2023. Kegiatan bertemakan Sejarah Wastra Indonesia tersebut menghadirkan beragam cabang perlombaan seperti Lomba Karya Tulis Ilmiah, Lomba Debat Sejarah, Lomba Podcast, dan Fashion Show. Perlombaan tingkat nasional tersebut diikuti oleh mahasiswa dan siswa SMA/sederajat di seluruh Indonesia.
Kegiatan ini merupakan perlombaan tahunan yang rutin dilaksanakan oleh Program Studi Ilmu Sejarah UI, yang pada khususnya Lomba Karya Tulis Ilmiah diselenggarakan dengan tujuan agar mampu melatih dan mengembangakan kreativitas mahasiswa terutama melalui penelitian dan penulisan. Tema wastra dalam perlombaan ini tentunya penting bagi keberlangsungan dan kelestarian sejarah kain-kain Nusantara mengingat dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia tidak dapat terlepas dari sejarah kain yang membersamainya. Pada History Fair UI 2023, sub tema yang diberikan adalah Dinamika Kain Batik di Pulau Jawa pada Masa Kolonial Belanda 1900-1942, Dinamika Kian Ulos di Pulau Sumatra pada Masa Kolonial Belanda 1900-1942, dan Dinamika Budaya Wastra Nusantara pada Abad ke-19 hingga 20.
Departemen Sejarah UGM berhasil menyelenggarakan seminar bertajuk, “Dari Sartono Kartodirdjo, Soedjatmoko, dan Moh. Ali Menuju Penulisan Sejarah Indonesia Masa Depan (I)”. Seminar tersebut diselenggarakan pada hari Selasa, tanggal 31 Oktober 2023 bertempat di Auditorium Gedung Soegondo Lantai 7 dan dihadiri sekitar 100 orang lebih dari kalangan peneliti, mahasiswa, dan umum.
Penyelenggaraan seminar ini mengangkat tema mengenai penulisan sejarah Indonesia masa depan dengan meneladani pemikiran dari tokoh-tokoh seperti Sartono Kartodirdjo, Soedjatmoko, dan Moh. Ali. Seminar dilangsungkan dengan menghadirkan 3 pembicara utama yaitu, Gani Achmad Jailani dari Universitas Padjadjaran yang membawakan materi mengenai, “Hantu, Cinta, dan Derita: Sebuah Kemungkinan dalam Historiografi Indonesia”, Priska Marsila dari Alumni UIN Sunan Gunung Jati dengan judul, “Kontribusi Pemikiran R. Mohammad Ali dalam Historiografi Indonesia”, dan terdapat pula paparan materi oleh Wahyu Purwiyastuti dari Universitas Kristen Satya Wacana berjudul, “Relevansi Pemikiran Soedjatmoko (1922-1989)”.
Pada Juni hingga Agustus, Himpunan Mahasiswa Sejarah Universitas Negeri Semarang mengadakan event Bulan Pahlawan 2023, yang salah satu agendanya adalah lomba esai mahasiswa tingkat nasional. Pada kesempatan tersebut, Radhiya Anasya, salah satu mahasiswa Sejarah UGM angkatan 2019 mengikuti lomba tersebut dengan mendaftar melalui bit.ly/PendaftaranEsaiMahasiswaNasional2023. Ia memilih esai dengan sub tema sosial. Ia melalukan penelitian dengan metode sejarah yang telah diajarkan selama kuliah.
“Inten Soeweno: Pejuang Kesetaraan Melalui Rehabilitasi Penyandang Disabilitas” merupakan judul penelitian yang dikumpulkan oleh Radhiya. Tentunya esai tersebut telah bulat dibuat setelah melakukan penelitian yang cukup panjang. Setelah proses penjurian, Radhiya diumumkan lolos pada tahap final, dimana ia kemudian harus melakukan presentasi mengenai esainya tersebut, pada 21 Oktober 2023. Setelah proses penjurian, pada hari itu juga, pihak panitia mengumumkan hasil lomba esai.
Departemen Sejarah mengadakan Workshop Public Speaking dengan membuka kuota untuk 25 mahasiswa sejarah dengan minimal sedang menempuh semester 3. Workshop ini dilakukan dengan tujuan agar mahasiswa sejarah dapat melatih soft skill berkomunikasi di depan umum, serta meningkatkan rasa percaya diri. Kegiatan ini diadakan selama empat kali pertemuan, setiap hari selasa mulai tanggal 19 September 2023 pukul 16.30 hingga 18.00 WIB di ruang 325 Gedung Soegondo.
Departemen Sejarah mengundang Saka Kotamara sebagai pemateri workshop. Saka Kotamara merupakan profesional MC dan Talent yang telah memiliki banyak pengalaman di dunia public speaking. Materi pertama yang disampaikan adalah mengenai pengenalan dasar sejarah public speaking, elemen penting dalam ilmu komunikasi, cara penyampaian informasi, penggunaan bahasa, dan manfaat dari public speaking itu sendiri. Para peserta workshop diminta membentuk 3 kelompok dan secara acak mempraktekkan public speaking secara dadakan dengan topik tertentu. Materi pada pertemuan kedua mengenai teknik vokal dan unsur-unsurnya, serta ciri pembicara yang baik. Pada pertemuan kedua ini, para peserta workshop menyampaikan public speaking sekaligus dikoreksi dan dilatih cara berjalan dan gesturnya. Pertemuan ketiga membahas mengenai teknik pembukaan pada public speaking, identifikasi acara jika menjadi Master of Ceremony, dan cara mengendalikan rasa takut. Pertemuan terakhir, peserta mendapatkan materi tentang komunikasi non verbal yang melibatkan gerakan tubuh, isyarat, mimik, dan kostum yang digunakan.
Setelah agenda seminar revolusi di Departemen Sejarah telah diadakan pada 20 September lalu, tiga dosen dari Departemen Sejarah UGM, yakni Prof. Bambang Purwanto, Dr. Abdul Wahid, dan Dr. Yulianti menghadiri acara yang diadakan oleh Jurusan Pendidikan Sejarah Universitas Negeri Medan (UNIMED), yakni launching dan diskusi buku tentang revolusi. Acara yang diadakan oleh Jurusan Pendidikan Sejarah pada hari Jumat, 29 September 2023 ini dihadiri oleh pihak-pihak yang terlibat dalam penyusunan buku Dunia Revolusi dan Melewati Batas, di antaranya para peneliti dan editor, yakni Prof. Dr. Gert Oostindie (KITLV, editor Buku Melewati Batas), Ireen Hoohenboom, M.A. (KITLV), termasuk ketiga dosen sejarah UGM tersebut. Selain itu, terdapat narasumber lain, yaitu Mawardi Umar, M.A dari Universitas Syiah Kuala Banda Aceh dan dua dosen dari UNIMED, yakni Prof. Dr. Erond Litno Damanik dan Apriani Harahap, M.A.
Departemen Sejarah mengundang seorang pemateri bernama Himawan Pratista yang merupakan Founder Komunitas Film Montase, Pengajar di Prodi Film ISI Yogyakarta, produser, editor, maupun penulis naskah film, dan pernah memenangkan Lomba Film Dokumenter Kota Pusaka yang diadakan oleh Direktorat Cipta Karya dan Antara Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Peserta workshop ini sebanyak 25 mahasiswa yang telah mendaftar di link pendaftaran workshop dan telah mengambil mata kuliah Metode Sejarah dan Praktik Penelitian Sejarah. Adapun kegiatan ini dilakukan setiap hari jumat pukul 15.30 hingga 17.00 WIB.
Mahasiswa Sejarah UGM kembali menorehkan prestasi dalam ajang Jambore Nasional Bela Negara Tahun 2023 yang diselenggarakan oleh Resimen Mahasiswa UPN Veteran Yogyakarta. Kegiatan tersebut berlangsung pada 30 September 2023 pukul 07.00 hingga 11.30 WIB yang berlokasi di Kampus UPN Veteran Yogyakarta dengan berbagai cabang perlombaan seperti PPGD, Pioneering, Baris Berbaris, dan Rapling.
Iqbal Tafqy Aunika atau yang kerap disapa sebagai Iqbal, merupakan mahasiswa Prodi S1 Sejarah UGM Angkatan 2022. Ia bersama regunya berhasil menjuarai Lomba Nasional Bela Negara 2023 sebagai Juara I pada cabang perlombaan Rapling yang dilakukan beregu. Keberhasilan yang dicapai oleh Iqbal tersebut diraih dengan kerja keras dan kebersamaan bersama rekan regunya yang berasal dari berbagai jurusan di Universitas Gadjah Mada, di antaranya adalah Renaldy Aditya Putra Ramadhan (Teknik Geodesi 2020), Aldi Candra (Teknologi Hasil Perikanan 2019), Ahmad Zaini Naidi (Sastra Perancis 2022), Yohanes Kristotomus Kusuma Arkadhani (Manajemen 2022), Nathan Naghata Frizzy (Teknik Pertanian 2021), dan Muhamad Fahmi Rafsanjani (Antropologi Budaya 2022).
Departemen Sejarah UGM kembali menghadirkan program Public Lectures dan Workshop pada tanggal 21 dan 22 September 2023 bertemakan sejarah pendidikan anak-anak berdasarkan organisasi keagamaan di Indonesia pada periode 1880-an hingga 1980-an. Kegiatan tersebut diselenggarakan selama dua hari, menghadirkan Prof. dr. Marit Monteiro dan Dr. Maaike Derksen dari Radboud Universiteit sebagai pemateri dalam kuliah umum.
Pada hari pertama, agenda yang dilaksanakan bertujuan untuk mengenalkan fokus topik yang akan didiskusikan, bertempat di Ruang Multimedia, Gedung Margono Fakultas Ilmu Budaya UGM, diawali dengan sambutan oleh Dr. Abdul Wahid selaku Kepala Departemen Sejarah UGM. Kemudian kegiatan diisi oleh Prof. dr. Marit Monteiro mengenai “Child Separation in Colonial and Postcolonial Educational Practice: Some Conceptual and Frameworks”. Dalam penyampaian materi tersebut, Prof. dr. Marit Monteiro menjelaskan bahwa anak-anak juga menjadi aktor di dalam peranan sejarah. Sesi berikutnya dilanjutkan oleh Dr. Maaike Derksen yang memberikan materi mengenai “Children’s Homes Institutions: Cases from Java and New Guinea”, dalam paparannya tersebut, Dr. Maaike menjelaskan mengenai bagaimana kebijakan Belanda dan institusi-institusi keagamaan yang memiliki peran terhadap pendidikan bagi anak-anak seperti panti asuhan di beberapa kota.