Pada Senin (8/7/2024), Departemen Sejarah FIB UGM mengadakan diskusi sebuah buku berjudul Strangers in Family: Gender, Patriliny, and the Chinese in Colonial Indonesia yang ditulis oleh Dr. Seng Guo Quan dari Departemen Sejarah, National University of Singapore. Kegiatan tersebut dimoderatori oleh Venessa Theonia, yakni mahasiswa Departemen Sejarah FIB UGM angkatan 2021. Diskusi dilakukan sejak pukul 13.00 hingga 15.00 WIB dan bertempat di Ruang A 204, Gedung Siti Baroroh, FIB UGM.
Dr. Seng Guo Quan merupakan seorang sejarawan dan pengajar di National University of Singapore yang memiliki fokus pada kajian tentang masyarakat Tionghoa di Asia Tenggara, khususnya tentang pembentukan ras, gender, dan seksualitas yang dipengaruhi oleh kekuatan imperialisme Eurasia, nasionalisme, serta kapitalisme global. Beliau memperoleh gelar sarjana sejarah dari University of Cambridge. Lalu, gelar master ia peroleh dari National University of Singapore serta gelar PhD dari University of Chicago.
Karya dari Dr. Seng Guo Quan yang didiskusikan dalam acara tersebut merupakan buku pertamanya. Buku tersebut membahas sejarah gender, yakni mengisahkan tentang pembentukan komunitas Tionghoa di Indonesia selama periode kolonialisme Belanda (1816-1942). Konten buku tersebut dibagi menjadi empat bab dengan rincian bab pertama berjudul Nyi dan Birth of Patriliny, bab dua berjudul Divorce, Wealth, and Womanhood, bab tiga berjudul Religion and Reinventing Patriliny, serta bab empat yang berjudul Legalizing Descent, Realizing Patriliny. Secara lebih rinci, buku ini menjabarkan tentang siapa itu Tionghoa serta bagaimana identitas ke-Tionghoa-an itu dibentuk selama kurun abad ke-19 hingga awal abad ke-20. Dr. Seng Quo Guan juga menjabarkan terkait pembentukan Tionghoa di Indonesia pada abad ke-19 yang terjadi melalui orang-orang marjinal serta praktik yang mengalienasi para perempuan.
Dr. Seng Guo Quan mengatakan bahwa memasuki abad ke-20, sudah terdapat kisah percintaan golongan kelas menengah Tionghoa. Hal itu ditunjang oleh beberapa perubahan mendasar pada periode tersebut, misalnya meningkatnya jumlah perempuan yang bersekolah, munculnya fenomena pacaran, serta pesatnya perkembangan sastra. Dalam mengeksekusi bukunya tersebut, Dr. Seng Guo Quan menggunakan sumber-sumber pustaka yang berasal dari laporan pernikahan, jurnal hukum, laporan sinolog tentang Tionghoa, serta roman picisan.
Penulis: Junnio Chelsa Putra Setyana
Penyunting: Lenna Aurelia Amalia