• UGM
  • FIB
  • Webmail
  • Academic Portal
  • Indonesia
    • Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Departemen Sejarah
Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Gadjah Mada
  • Beranda
  • Tentang
    • Departemen
    • Staf
    • Kontak
  • Akademik
    • Program Sarjana
      • Mata Kuliah Program Sarjana
    • Program Magister
      • Mata Kuliah Program Magister
    • Summer School
    • MBKM
    • Intended Learning Outcomes (ILOs)
  • Kabar
    • Berita
    • Agenda
  • Penelitian
  • Publikasi
    • Lembaran Sejarah
    • Histma
  • Alumni
    • Kasagama
    • Career Development Center
  • Beranda
  • berita
  • Menemukan Sejarah Tersembunyi Lewat Transnasionalisme

Menemukan Sejarah Tersembunyi Lewat Transnasionalisme

  • berita
  • 20 Oktober 2022, 14.35
  • Oleh: sejarah
  • 0

Rabu (19-10), Departemen Sejarah UGM menyelenggarakan workshop bertajuk Transnational Histories of Activism in Southeast Asia and Beyond.  Bersama dengan Bristol University dan Ruang Arsip dan Sejarah Perempuan (RUAS), pembicara dari berbagai bidang diundang untuk memberikan kuliah umum mengenai aktivisme transnasional. Pembicara-pembicara yang diundang mencakup Brigitta Isabella, Fadiah Nadwa Fikri, Ita F. Nadia, Su Lin Lewis, Widya Fitrianingsih, Wildan Sena Utama, dan Yulianti. Acara dimulai dengan sambutan dari Abdul Wahid selaku Ketua Departemen Sejarah UGM.

Sesi pertama fokus kepada peran perempuan dalam gerakan-gerakan transnasional. Terdapat pembahasan mengenai partisipasi wanita dalam gerakan dekolonial transnasional 1940-1960an. Kemudian, diskusi disusul dengan tema jaringan wanita buddhis di selatan dan Asia Tenggara 1930-1960an. Namun, Ita F. Nadia menekankan bahwa wanita-wanita yang terlibat dalam kegiatan-kegiatan ini sering kali datang dari golongan elit. Kebanyakan dari mereka telah mengenyam pendidikan Belanda. Di sisi lain, wanita dalam gerakan akar rumput sulit untuk dituliskan sejarahnya karena kurangnya sumber. Bahkan, sumber yang digunakan untuk menulis sejarah perempuan biasanya datang dari arsip pribadi. “Ini adalah tugas kita, menampilkan kembali wanita lewat narasi yang tidak dituliskan,” jelas Ita.

Kegiatan dilanjutkan dengan pembahasan mengenai gerakan solidaritas transnasional. Diskusi yang dimoderatori oleh Farabi Fakih ini mencoba untuk membawa narasi baru untuk merevisi narasi nasional dan global hegemonik. Pembahasan mencakup jaringan Afro-Asia dan antiimperialisme dunia ketiga 1950-1960an, solidaritas kultural Afro-Asianisme dalam seni, serta sejarah yang berkelindan dalam resistensi antikolonial. Dari semua pembahasan, dapat disimpulkan bahwa subjek-subjek yang dibahas memiliki agensi di tengah perubahan yang terjadi di tingkat global. “Dalam jaringan yang global dan transnasional, mereka bukan hanya bertindak sebagai pengamat tetapi juga agen dan pencipta dari jaringan itu,” ujar Farabi.

Pada akhir acara, Su Lin Lewis merefleksikan bahwa terdapat sejarah-sejarah yang terlupakan. Sejarah-sejarah tersebut adalah sejarah yang melampaui ideologi dan sejarah mengenai marjinalisasi. Mereka tersemat dalam jaringan-jaringan internasional yang dilandasi semangat antikolonialisme yang muncul. Maka dari itu, kacamata transnasional menjadi alat yang penting. “Melalui pendekatan transnasional, meskipun kita sudah familier dengan suatu hal, kita dapat menghasilkan pemahaman yang baru,” timpal Wahid.


Penulis: Venessa Theonia

Berita Terakhir

  • Call for Applications: PhD Programme in Sound Heritage Studies
  • Dr. Sadiah Boonstra’s Public Lecture: Rethinking the Future of Repatriated Objects
  • The Research Project “Restituting, Reconnecting, and Reimagining Sound Heritage (Re:Sound)” Receives Funding from the Royal Dutch Research Council (NWO) for 2025-2028
  • Launch of New Research Project on Lombok Heritage: “Dismantling Colonial Knowledge Production and Recovering Lost Histories and Memories” (2025-2028)
  • Menelusuri Hibriditas Budaya Tionghoa-Jawa dalam Sejarah Indonesia

Arsip

  • Maret 2025
  • Februari 2025
  • Desember 2024
  • November 2024
  • Oktober 2024
  • September 2024
  • Agustus 2024
  • Juli 2024
  • Juni 2024
  • Mei 2024
  • April 2024
  • Maret 2024
  • Februari 2024
  • Januari 2024
  • Desember 2023
  • November 2023
  • Oktober 2023
  • September 2023
  • Agustus 2023
  • Juli 2023
  • Mei 2023
  • Februari 2023
  • Januari 2023
  • November 2022
  • Oktober 2022
  • September 2022
  • Agustus 2022
  • Juni 2022
  • Mei 2022
  • Desember 2021
  • November 2021
  • Oktober 2021
  • September 2021
  • Agustus 2021
  • Mei 2021
  • April 2021
  • Maret 2021
  • November 2020
  • Agustus 2019
  • Maret 2019
  • Desember 2018
  • November 2018
  • September 2018
  • Mei 2018
  • September 2017
  • Juli 2017
  • Mei 2017
  • April 2017
  • Maret 2017
  • Februari 2017
  • Januari 2017

Kategori

  • agenda
  • alumni
  • beasiswa
  • berita
  • lowongan
  • penelitian
  • pengumuman
  • selisik
  • summer school
Universitas Gadjah Mada

Departemen Sejarah

Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Gadjah Mada

Gedung Soegondo, Lantai 3
Jl. Sosiohumaniora, Bulaksumur Yogyakarta
  +62 274 513 096
+62 813 1444 4274
  sejarah@ugm.ac.id

Akademik

  • Program Sarjana
  • Program Magister

Berita & Agenda

  • Berita
  • Agenda

Tentang

  • Staf
  • Departemen
  • Fakultas
  • UGM

Ikuti Kami

Sejarah UGM

Sejarah UGM

Sejarah UGM

© 2025 | Departemen Sejarah UGM

BeritaAgenda

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY