Tanggal 21 Januari merupakan tanggal penting bagi Departemen Sejarah FIB UGM. 73 tahun lamanya, tepatnya sejak tahun 1951, Prodi Sarjana Sejarah FIB UGM telah eksis untuk memberikan pendidikan tinggi tentang sejarah di Indonesia.
Bertepatan dengan usianya yang ke-73 ini, pada hari Selasa (21/1) Keluarga Departemen Sejarah FIB UGM yang terdiri dari dosen dan tendik memperingatinya dengan melakukan anjangsana ke dosen purna tugas serta berziarah ke makam para sesepuh. Momen anjangsana ini digunakan sebagai ajang silaturahmi sekaligus menjadi sarana untuk melaporkan progres dan perkembangan Departemen Sejarah FIB UGM saat ini. Adapun momen ziarah digunakan untuk mengingat dan merefleksikan kembali jasa-jasa para pendahulu yang turut berkontribusi dalam pengembangan departemen maupun Ilmu Sejarah secara umum di Indonesia.
Anjangsana ini diawali dengan mengunjungi kediaman Prof. Djoko Suryo yang berada di Perumahan Dosen UGM Sendowo. Kunjungan kemudian dilanjutkan menuju Kaliurang tempat Prof. Suhartono bermukim. Rumah Drs. Machmoed Effendhie, M.Hum yang juga tidak jauh dari Prof. Suhartono merupakan tujuan terakhir dalam edisi anjangsana. Rangkaian acara kunjungan kali ini ditutup dengan ziarah dan tabur bunga pada makam-makam dosen Sejarah UGM di Makam UGM Sawitsari. Di komplek pemakaman tersebut, terbaring jasad beberapa dosen, seperti Darmono Hardjowijono, Djoko Soekiman, Kuntowijoyo, R.M. Soedarsono, dan Teuku Ibrahim Alfian.
Pada kesempatan anjangsana tersebut, Dr. Abdul Wahid sebagai ketua Departemen Sejarah UGM menyampaikan bahwa kegiatan ini mulai diinisiasi kembali pasca pandemi covid-19 yang menghalangi untuk melakukan kunjungan-kunjungan terutama ke rumah dosen purna tugas yang merupakan bagian dari keluarga besar Departemen Sejarah UGM.
“Saya berterima kasih sekali, teman-teman masih mau menyempatkan waktu untuk berkunjung ke gubug kami, walaupun secara formal kami sudah tidak menjadi bagian dari Departemen. Dan kalau ada waktu, pintu kami selalu terbuka untuk siapa saja,” ucap Drs. Machomed Effendhie, M.Hum.
Prof. Djoko Suryo juga mengungkapkan rasa bahagia dan terima kasihnya kepada Departemen Sejarah UGM yang telah mengadakan kegiatan ini. Beliau juga menuturkan, “Saya merasa bangga dengan kemajuan-kemajuan yang telah dicapai jurusan (Departemen) dan saya merasa bersyukur masih bisa mengikuti perkembangan yang dicapai oleh jurusan.”
“Selamat ulang tahun yang ke 73 dan semoga jurusan (Departemen) selalu survive dan tetap menjadi sumur pengetahuan sejarah, jangan terbalik menjadi gayung,” pesan Prof. Suhartono untuk mengawali sambutannya. Beliau juga menyampaikan bahwa anjangsana ini menambah imunitas beliau yang sudah menginjak usia 83 tahun. “Mari kita saling mendoakan untuk bisa sama-sama sehat, namanya sehat itu mahal,” pungkasnya.