• UGM
  • FIB
  • Webmail
  • Academic Portal
  • Languages
Universitas Gadjah Mada Departemen Sejarah
Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Gadjah Mada
  • Beranda
  • Tentang
    • Departemen
    • Staf
    • Kontak
  • Akademik
    • Program Sarjana
      • Mata Kuliah Program Sarjana
    • Program Magister
      • Mata Kuliah Program Magister
    • Summer School
    • MBKM
  • Kabar
    • Berita
    • Agenda
  • Penelitian
  • Publikasi
    • Lembaran Sejarah
    • Histma
  • Alumni
    • Kasagama
    • Career Development Center
  • Beranda
  • summer school
  • Summer School Warisan Budaya Kritis UGM 2024

Summer School Warisan Budaya Kritis UGM 2024

  • summer school
  • 29 May 2024, 15.24
  • Oleh: sejarah
  • 0

Membangun Warisan Sadar Sejarah Berbasis Komunitas

Departemen Sejarah, Universitas Gadjah Mada
5-10 August 2024


Tentang Summer School

Pengembalian warisan-warisan benda dari Belanda ke Indonesia selama beberapa tahun terakhir ini telah menimbulkan pertanyaan besar di masyarakat mengenai makna daripada warisan benda dalam masyarakat. Sudah tidak dipungkiri lagi bahwa museum merupakan lembaga yang asing bagi masyarakat Indonesia dan bahwa museum hanya dikunjungi oleh anak-anak sekolah yang diwajibkan datang. Mengapa warisan benda dan lembaga yang menaunginya seperti museum sering dianggap asing dan jauh dari komunitas? Kritik dari pengkaji warisan budaya menengarai bahwa salah satu alasan utama akan jarak dan keterasingan warisan yang tersimpan dalam museum terletak pada sifat inheren museum sebagai lembaga kolonial. Museum dan produksi pengetahuan mengenai warisan yang muncul beriringan dengan kolonialisme dan pembentukkan ilmu-ilmu seperti arkeologi dan linguistik itu bebasis pada ontologi Barat yang oleh karena itu sebenarnya mengandung dan mereplikasi kekerasan-kekerasan epistemik daripada penjajahan Barat.

Beberapa tahun belakangan ini, muncul perdebatan tentang aspek legitimasi dan legalitas artefak dan benda-benda bersejarah di Asia, Afrika dan Amerika Selatan di museum-museum yang berlokasi di Barat. Koleksi yang umumnya dijarah oleh pemerintah kolonial ketika berkuasa atas wilayah jajahan merupakan bagian daripada sistem ontologi kekuasaan kolonial dan klaim Barat atas posisi paternalistik mereka sebagai penjaga (steward) warisan dunia. Klaim ini merupakan bagian dari kekerasan epistemis penjajahan yang menghapus pondasi epistemik budaya dan masyarakat non-Barat atas kepemilikan warisan ini. Ke-efektifitasan klaim Barat ini berasal dari asumsi keobyektifan dan universalitas daripada ontologi Barat – dan sehingga terjemahannya atas warisan dan benda bersejarah itu dianggap tercerabut dari alur historis dan geografisnya. Tetapi klaim ini merupaka bentukkan daripada pengetahuan Barat dalam strategi kontrol kekuasaanya pada zaman penjajahan. Pemahaman historis mengenai pembentukkan ontologi dan produksi pengetahuan kolonial akan bermanfaat untuk men-dekolonisasi warisan dan benda bersejarah ini. Kesadaran dekolonial terhadap heritage berarti memahami bahwa heritage semata-mata bukanlah sebuah artefak, bangunan, monumen, dan tugu tetapi juga terdapat kontestasi dan hierarki kekuasaan, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan di balik benda-benda tersebut.

Kontestasi dan hierarki tersebut tidak hanya berlangsung di masa kolonialisme formal, tetapi juga terendap sebagai warisan hidup dalam tatanan masyarakat kontemporer di mana terjadi ketimpangan dalam hal sosial, kebudayaan, dan produksi pengetahuan antara negara-negara bekas terjajah. Yang ingin dibangun oleh dekolonialitas warisan adalah penciptaan ontologi dan epistemologi pluriversal – dan efeknya terhadap lembaga-lembaga warisan dan benda bersejarah turunan Barat, khususnya museum dan lembaga penelitian/universitas. Mengingat bahwa semakin banyak warisan dan benda bersejarah akan dikembalikan dari museum-museum dari Belanda ke Indonesia, maka pertanyaan akan penciptaan lembaga dan komunitas warisan yang hidup dan terhubung dengan masyarakat Indonesia akan menjadi semakin penting.

Summer school warisan kritis yang pertama diselenggarakan oleh Departemen Sejarah, Universitas Gadjah Mada, bertujuan untuk memberi ruang diskusi dan eksperimentasi pada mereka yang terlibat dalam pembentukkan pengetahuan dan lembaga pengelolaan warisan: ini termasuk sejarawan, arkeolog, administrator dan kurator museum, lembaga masyarakat atau komunitas pegiat warisan, pegawai kantor pemerintah yang menaungi warisan, lembaga-lembaga tradisional seperti Kraton atau lembaga masyarakat adat dan lain-lain. Mengikuti studi dan pandangan yang telah dilakukan oleh Marieke Bloembergen dan Martin Eijkhoff, maka summer school akan menelusuri akar historis produksi pengetahuan warisan berbasis pada dua hal. Pertama, menelusuri obyek dan perpindahan mereka dalam sejarah dan lembaga warisan dari situs di Indonesia sampai ke, sebagai contoh, museum Volkenkunde di Leiden, Belanda. Kedua, mengunjungi situs di sekitar Yogyakarta untuk memahami absensi obyek dan efeknya terhadap komunitas – serta bagaimana ontologi dan epistemologi lokal dapat menjadi bagian daripada pembentukkan warisan yang pluriversal. Terakhir, kita akan mengeksplorasi bagaimana situs dan obyek warisan ini dapat menjadi bagian inti dari pembentukkan komunitas warisan yang relevan untuk masa kini.

 

Pendekatan Situs dan Obyek dalam Pembentukkan Komunitas 

Pendekatan yang dipakai dalam summer school adalah pendekatan sejarah kritis dengan menggunakan metode situs dan obyek. Situs adalah tempat dan lokalitas dimana obyek tersebut berada – sementara itu obyek adalah benda yang seringkali dicerabut dari situs.

Yogyakarta sebagai pusat dari kebudayaan Jawa itu mengandung banyak situs dan obyek warisan yang telah mengalami kekerasan epistemik, institusional maupun spasial akibat dari proyek besar produksi pengetahuan kolonialisme Belanda – yang dimulai semenjak awal dari pendirian negara Hindia Belanda pada awal abad ke-19.

Peserta summer school akan mendapatkan kuliah di kampus dan museum serta kuliah/penelitian lapangan di situs. Situs yang akan dikunjungi termasuk situs religi, situs seni, situs kota/komunitas kota, situs budaya/sejarah, dan lain-lain.

Untuk yang berminat mengikuti summer school ini, silakan mendaftar melalui formulir pada tautan di bawah ini:

Daftar

 

Pemateri

  1. Prof. Kate McGregor (Melbourne University)
  2. Prof. Marieke Bloembergen (KITLV-Leiden University)
  3. Prof. Susan Legêne (Vrije Universiteit Amsterdam)
  4. Dr. Daud Tanudirdjo (Universitas Gadjah Mada)
  5. Dr. Elena Paskaleva (Leiden University)
  6. Dr. Lesley Pullen (SOAS)
  7. Dr. Mikke Susanto (ISI Yogyakarta)
  8. Dr. Sri Margana (Universitas Gadjah Mada)
  9. Ir. Ikaputra, M.Eng., Ph.D. (Universitas Gadjah Mada)

 

Catatan

  • Summer school ini akan diselenggarakan dalam bahasa Indonesia dan Inggris;
  • Hanya sekitar 30 pendaftar yang akan terpilih sebagai peserta summer school;
  • Biaya keikutsertaan program sebesar Rp. 500.000 yang dibayarkan ketika terpilih menjadi peserta;
  • Panitia akan mengontak pendaftar yang terpilih maupun tidak melalui email yang diberikan pada saat mengisi formulir pendaftaran;
  • Panitia tidak menyediakan akomodasi mapun penjemputan ke tempat acara bagi peserta, kecuali yang disediakan oleh panitia.

Summer school ini diselenggarakan oleh Departemen Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada bekerja sama dengan Museum Ullen Sentalu.


Last update: 29 Mei 2024
Image: Arca Ganesa di Candi Singosari sekitar tahun 1910 (http://hdl.handle.net/1887.1/item:697162)

Recent Posts

  • Call for Applications: PhD Programme in Sound Heritage Studies
  • Call for Applications: PhD Programme in Sound Heritage Studies
  • Dr. Sadiah Boonstra’s Public Lecture: Rethinking the Future of Repatriated Objects
  • Dr. Sadiah Boonstra’s Public Lecture: Rethinking the Future of Repatriated Objects
  • The Research Project “Restituting, Reconnecting, and Reimagining Sound Heritage (Re:Sound)” Receives Funding from the Royal Dutch Research Council (NWO) for 2025-2028

Recent Posts

  • Call for Applications: PhD Programme in Sound Heritage Studies
  • Call for Applications: PhD Programme in Sound Heritage Studies
  • Dr. Sadiah Boonstra’s Public Lecture: Rethinking the Future of Repatriated Objects
  • Dr. Sadiah Boonstra’s Public Lecture: Rethinking the Future of Repatriated Objects
  • The Research Project “Restituting, Reconnecting, and Reimagining Sound Heritage (Re:Sound)” Receives Funding from the Royal Dutch Research Council (NWO) for 2025-2028

Archives

  • March 2025
  • February 2025
  • December 2024
  • November 2024
  • October 2024
  • September 2024
  • August 2024
  • July 2024
  • June 2024
  • May 2024
  • April 2024
  • March 2024
  • February 2024
  • January 2024
  • December 2023
  • November 2023
  • October 2023
  • September 2023
  • August 2023
  • July 2023
  • May 2023
  • February 2023
  • January 2023
  • November 2022
  • October 2022
  • September 2022
  • August 2022
  • June 2022
  • May 2022
  • December 2021
  • November 2021
  • October 2021
  • September 2021
  • August 2021
  • May 2021
  • April 2021
  • March 2021
  • November 2020
  • August 2019
  • March 2019
  • December 2018
  • November 2018
  • September 2018
  • May 2018
  • September 2017
  • July 2017
  • May 2017
  • April 2017
  • March 2017
  • February 2017
  • January 2017

Categories

  • agenda
  • agenda
  • alumni
  • alumni
  • announcement
  • beasiswa
  • berita
  • BKMS
  • lowongan
  • news
  • penelitian
  • pengumuman
  • research
  • scholarship
  • selisik
  • summer school
  • summer school
Universitas Gadjah Mada

Departemen Sejarah

Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Gadjah Mada

Gedung Soegondo, Lantai 3
Jl. Sosiohumaniora, Bulaksumur Yogyakarta
  +62 274 513 096
+62 813 1444 4274
  sejarah@ugm.ac.id

Akademik

  • Program Sarjana
  • Program Magister

Berita & Agenda

  • Berita
  • Agenda

Tentang

  • Staf
  • Departemen
  • Fakultas
  • UGM

Ikuti Kami

Sejarah UGM

Sejarah UGM

Sejarah UGM

Academic

  • Undergraduate
  • Graduate

News

  • News
  • Agenda

About

  • Staff
  • Department
  • Faculty
  • UGM

Follow Us

Sejarah UGM

Sejarah UGM

Sejarah UGM

© 2025 | Departemen Sejarah UGM

BeritaAgenda

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY