Kegiatan Alumni Menyapa ini telah dilaksanakan Departemen Sejarah FIB sejak tahun 2021 dengan tujuan untuk membekali para lulusan baru dalam dunia setelah perkuliahan. Pertemuan yang dilaksanakan pada Jumat, 15 November 2024 di Ruang 315 Gedung Soegondo ini berlangsung sejak pukul 14.30-16.00 WIB. Kegiatan didampingi oleh para dosen yaitu, Dr. Mutiah Amini, M.Hum. dan Dr. Yulianti, B.A., M.A serta alumni yang hadir kali ini Pasang Budy A. Shodiq dan Khabibah. Mereka berbagi pengalaman dan “wejangan-wejangan” yang dapat diaplikasikan untuk para mahasiswa angkatan 20 yang berjumlah enam orang.
SDGs 17
Yuni Setya Ningrum, salah satu mahasiswa Sejarah yang meraih medali emas PIMNAS ke-37 di Universitas Airlangga pada 19 Oktober 2024 lalu. Tim yang berisikan lima orang terdiri dari seorang prodi Sejarah, dua orang prodi Antropologi, seorang dari Pembangunan Wilayah, dan satu orang dari Teknik Infrastruktur tersebut berhasil menggaet medali emas dari kelas Poster dan Presentasi Sektor RSH (Riset Sosial Humaniora).
Dalam prosesnya, Yuni mengaku direkrut dari awal tahun tepatnya pada 20 Januari 2024 oleh Ilham, ketua dari tim tersebut. Kemudian mereka menentukan topik dan tema hingga berakhir dengan judul riset, “Malih Kebak Warih: Analisis Sosioteknik Pembangunan Long Storage sebagai Upaya Mitigasi Perubahan Iklim pada Masyarakat Pesisir Kabupaten Pekalongan.”
Setelah melewati delapan bulan yang tidak mudah, akhirnya kerja keras ini terbayarkan dengan dua medali di tangan. Penantian ini telah diidam-idamkan oleh Fatiya Hasna Alifan—mahasiswa Sejarah angkatan 2022—bersama timnya. Fatiya dan tim telah berhasil menyabet medali emas (setara juara pertama) dalam kategori presentasi dan medali perak (setara juara kedua) dalam kategori poster sebagai delegasi Universitas Gadjah Mada untuk Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) 2024 pada 18 Oktober 2024 lalu.
Pada Selasa, 29 Oktober 2024 bertempat di Auditorium Gedung Soegondo. Departemen Sejarah UGM menerima kunjungan dari 300 mahasiswa dan dosen Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya. Antusias mahasiswa terlihat dari penuhnya seluruh kursi serta kehangatan antara dosen Sejarah UGM dan dosen tamu yang telah berbincang santai selama acara berlangsung.
Dibuka oleh sambutan dari Kepala Departemen Sejarah, Dr. Abdul Wahid, Beliau menyambut ramah kedatangan seluruh tamu mahasiswa dan dosen. Sesi pertama dilangsungkan dengan perkenalan profil Departemen Sejarah UGM. Pengenalan ini dimaksudkan untuk mengenakan program studi Sejarah UGM sekaligus promosi kepada mahasiswa UIN Sunan Ampel yang nantinya diharapkan akan melanjutkan studi ke Sejarah UGM.
Kekayaan intelektual dunia sejarah tidak terlepas dari warna pengetahuan yang diberikan oleh Prof. Dr. Phil. Vincent Houben sepanjang karirnya sebagai seorang sejarawan. Untuk itu, Departemen Sejarah FIB UGM menyelenggarakan kuliah perpisahan untuknya sebagai sebuah perpisahan sekaligus penghargaan atas dedikasi Prof. Houben dalam memperkaya khazanah intelektual, terutama dalam sejarah Asia Tenggara.
Acara ini dibuka oleh Ketua Departemen Sejarah, Dr. Abdul Wahid, di Auditorium Gedung Soegondo pada (30/09/2024). Dalam sambutannya, Dr. Abdul Wahid menyampaikan ucapan terima kasih terhadap Prof. Houben atas kontribusinya dalam dunia pengetahuan sejarah. Dilanjutkan dengan perkenalan yang disampaikan oleh Prof. Bambang Purwanto tentang ruang lingkup penelitian sejarah yang ditekuni oleh Prof. Houben. Kemudian acara inti, yaitu penyampaian kuliah perpisahan oleh Prof. Houben.
Kemajuan medis yang terjadi di Indonesia tidak terlepas dari berbagai eksperimen yang berkembang. Caroline Schep, seorang kandidat PhD di Leiden University, tengah menelisik tentang bagaimana sejarah kesehatan di Indonesia pada periode masa kolonial serta mengetahui mengapa terjadi berbagai eksperimen obat di Indonesia. Schep ingin mendalami tentang pentingnya memahami siapa yang menjadi subjek percobaan dalam eksperimen ini dan bagaimana mereka diperlakukan.
Dalam sesi berbaginya dengan mahasiswa Departemen Sejarah pada (18/09/2024), Schep menjelaskan bahwa berjalannya eksperimen ini tidak hanya ditentukan oleh keterlibatan pasien, tetapi juga kontribusi dokter, peneliti, perusahaan farmasi, apoteker, serta misionaris yang juga ikut berperan serta. Lebih lanjut menurut Schep, pendekatan paternalistik, rasisme, dan kelas penting untuk digunakan dalam menelusuri jejak sejarah kesehatan. Schep juga memaparkan sumber-sumber yang ia gunakan, seperti fotografi medis yang acap kali digunakan sebagai media propaganda atau diary para pasien yang dapat digunakan untuk mengetahui bagaimana mereka diperlakukan.
Jum’at (6/9/2024), Departemen Sejarah menyelenggarakan kuliah umum dengan tajuk “The Visuals of Empire: Was Colonial Photography Ever ‘Innocent’?”, bertempat di Ruang 709 Lantai 7 Gedung Soegondo, FIB UGM. Menghadirkan Prof. Dr. Farish A. Noor, seorang guru besar Sejarah Politik dari Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII), Beliau telah berkecimpung pada penelitiannya tentang masa kolonial di Asia Tenggara khususnya fenomena sosial politik masyarakat kolonial abad ke-19.
Dipandu oleh Dr. Yulianti sebagai moderator dan sambutan oleh Ketua Departemen Sejarah UGM, Bapak Dr. Abdul Wahid, M. Hum., M.Phil., kuliah umum disambut antusias yang luar biasa dari peserta acara yang mengisi penuh ruangan sejak menit pertama. Dr. Farish dalam kesempatan ini membagikan hasil pengkajiannya bagaimana aspek kehidupan kolonial ‘dapat terbaca’ melalui peninggalan foto dan kartu pos terbitan pemerintah kolonial. Meskipun foto dan kartu pos kadang dianggap sebagai benda yang tidak berpengaruh. Nyatanya, bukan hal baru apabila foto dan kartu pos telah digunakan sebagai media propaganda oleh dunia Barat, sejak Perang Perancis-Prusia tahun 1871.
Untuk kedua kalinya, Departemen Sejarah FIB UGM mengadakan kegiatan summer school bertema sejarah lingkungan, khususnya dalam bidang sejarah ekologi manusia. Bertempat di Fakultas Ilmu Budaya, summer school tersebut dilaksanakan sejak 15 hingga 20 Juli 2024 yang diikuti oleh 30 peserta dari berbagai kalangan. Kegiatan ini berjalan sukses melalui kolaborasi kolaborasi dari berbagai akademisi dalam maupun luar negeri hingga LSM lingkungan yang aktif melakukan advokasi lingkungan. Beberapa di antaranya yakni Dr. Abdul Wahid, Dr. Farabi Fakih, Prof. Gerry van Klinken, Prof. Nawiyanto, LSM Walhi, dan lain-lain.
Jumat (12/07/2024), workshop sejarah lisan bertajuk Oral History: Changing Practices in Unsettling Times sukses diselenggarakan sejak pukul 09.00 hingga 17.00 WIB. Kegiatan tersebut merupakan bentuk kolaborasi antara Departemen Sejarah FIB UGM dengan beberapa instansi lainnya, yakni KITLV, NIOD, Utrecht University, Universitas Negeri Malang, serta Universitas Kristen Satya Wacana. Berbagai panel materi terkait sejarah lisan pun disampaikan oleh beberapa akademisi dalam kegiatan itu. Namun, tidak hanya itu, pameran bunga rampai sejarah lisan pun turut dilaksanakan oleh mahasiswa Departemen Sejarah UGM lintas generasi sekaligus bazar buku oleh Divisi Kewirausahaan BKMS FIB UGM.
Pada Senin (8/7/2024), Departemen Sejarah FIB UGM mengadakan diskusi sebuah buku berjudul Strangers in Family: Gender, Patriliny, and the Chinese in Colonial Indonesia yang ditulis oleh Dr. Seng Guo Quan dari Departemen Sejarah, National University of Singapore. Kegiatan tersebut dimoderatori oleh Venessa Theonia, yakni mahasiswa Departemen Sejarah FIB UGM angkatan 2021. Diskusi dilakukan sejak pukul 13.00 hingga 15.00 WIB dan bertempat di Ruang A 204, Gedung Siti Baroroh, FIB UGM.
Dr. Seng Guo Quan merupakan seorang sejarawan dan pengajar di National University of Singapore yang memiliki fokus pada kajian tentang masyarakat Tionghoa di Asia Tenggara, khususnya tentang pembentukan ras, gender, dan seksualitas yang dipengaruhi oleh kekuatan imperialisme Eurasia, nasionalisme, serta kapitalisme global. Beliau memperoleh gelar sarjana sejarah dari University of Cambridge. Lalu, gelar master ia peroleh dari National University of Singapore serta gelar PhD dari University of Chicago.