Yuni Setya Ningrum, salah satu mahasiswa Sejarah yang meraih medali emas PIMNAS ke-37 di Universitas Airlangga pada 19 Oktober 2024 lalu. Tim yang berisikan lima orang terdiri dari seorang prodi Sejarah, dua orang prodi Antropologi, seorang dari Pembangunan Wilayah, dan satu orang dari Teknik Infrastruktur tersebut berhasil menggaet medali emas dari kelas Poster dan Presentasi Sektor RSH (Riset Sosial Humaniora).
Dalam prosesnya, Yuni mengaku direkrut dari awal tahun tepatnya pada 20 Januari 2024 oleh Ilham, ketua dari tim tersebut. Kemudian mereka menentukan topik dan tema hingga berakhir dengan judul riset, “Malih Kebak Warih: Analisis Sosioteknik Pembangunan Long Storage sebagai Upaya Mitigasi Perubahan Iklim pada Masyarakat Pesisir Kabupaten Pekalongan.”
Selama melakukan riset, Yuni berpendapat bahwa tahapan tersulit adalah melakukan survei kuesioner karena skeptisisme dari masyarakat. Selain itu, kendala yang dilalui tim mereka juga berasal dari peran pemerintah ketika mencari data amdal, dimana mereka mengalami ketidakjelasan serta sulitnya persuratan. Mereka juga mengalami tantangan dalam hal komunikasi dengan beberapa anggota tim yang tidak berada di Jogja pada waktu itu.
Yuni menceritakan pengalamannya selama berlangsungnya perlombaan. Dia tidak menyangka bahwa pemasangan poster memakan waktu 3 jam baru selesai. Poster harus dipasang secara presisi sesuai dengan persyaratan yang diberikan. “Cukup menguras energi,” katanya. Dalam kelas presentasi, mereka diminta untuk menceritakan bagaimana sejarah dari masyarakat pesisir ini serta menjelaskan mengenai etnografi mereka. Pengalaman yang sangat membanggakan dan menyenangkan dialami oleh mahasiswa Sejarah ini. Dia berpesan untuk menggunakan waktu kita sebaik mungkin dengan mengikuti PIMNAS dan manfaatkan privilege itu!
Penulis: Fatimah Azzahra Amalia