• UGM
  • FIB
  • Webmail
  • Academic Portal
  • Languages
Universitas Gadjah Mada Departemen Sejarah
Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Gadjah Mada
  • Beranda
  • Tentang
    • Departemen
    • Staf
    • Kontak
  • Akademik
    • Program Sarjana
      • Mata Kuliah Program Sarjana
    • Program Magister
      • Mata Kuliah Program Magister
    • Summer School
    • MBKM
  • Kabar
    • Berita
    • Agenda
  • Penelitian
  • Publikasi
    • Lembaran Sejarah
    • Histma
  • Alumni
    • Kasagama
    • Career Development Center
  • Beranda
  • berita
  • Wujud Nyata Studi Interdisipliner: Rumah Sakit Husada, Sejarahnya, dan Implikasinya bagi Dunia Kesehatan Nasional

Wujud Nyata Studi Interdisipliner: Rumah Sakit Husada, Sejarahnya, dan Implikasinya bagi Dunia Kesehatan Nasional

  • berita
  • 1 April 2025, 10.39
  • Oleh: sejarah
  • 0

Pada hari Jumat, 11 Maret 2025, Departemen Sejarah berkolaborasi dengan FKKMK UGM dalam mengadakan acara bedah buku yang bertajuk: “Merawat Kehidupan: 100 Tahun Rumah Sakit Husada (Jang Seng Le)”. Acara berlangsung dari jam 13.00 hingga 15.30 WIB. Abdul Wahid, Laksono Trisnantoro, dan Soegianto Nagaria, masing-masing selaku Ketua Departemen Sejarah, FKKMK, dan Ketua Himpunan Rumah Sakit (RS) Husada memberi sambutan dalam rangka membuka acara tersebut.

Ravando Lie, selaku penulis buku dan juga pembicara pertama pada acara bedah buku tersebut, memaparkan materinya. Ravando berfokus kepada penjelasan dinamika dari RS Husada pada periode kolonial Belanda, yang menurutnya penting karena menjadi pondasi yang mengawali sepak terjang RS Husada pada sektor kesehatan. RS Husada pertama kali didirikan pada 28 Desember 1924, yang bermula dari perhimpunan Tionghoa dengan nama Jang Seng Ie yang diprakarsai oleh Dr. Kwa Tjoan Sioe. Perhimpunan ini kemudian berkembang menjadi sebuah poliklinik, hingga menjadi sebuah rumah sakit ketika pembangunan gedungnya dimulai pada 1931 di Jalan Prinsenlaan (sekarang Jalan Raya Mangga Besar).

Dr. Kwa dan pendiriannya RS Husada merupakan tekad nyata masyarakat kulit berwarna di Hindia Belanda untuk memajukan standar kehidupan mereka. Tak hanya itu, Ravando juga menyatakan bahwa institusi tersebut merupakan “pionir dalam perbaikan kesehatan di Batavia”. Hal tersebut dilakukan RS Husada melalui penanganan dan pengobatan pasien yang sangat terjangkau, atau bahkan digratiskan.

Materi kedua kemudian disampaikan oleh pembicara Baha’Uddin M.Hum. Selain mengulas pendekatan penulisan dari buku Ravando, ia juga menekankan akan pentingnya awal abad ke-20 bagi dunia kesehatan. Seiring perubahan kebijakan kesehatan Kolonial Belanda yang berkaitan dengan politik etis, rumah sakit non-pemerintah mulai banyak didirikan oleh masyarakat kulit berwarna. Rumah-rumah sakit ini memiliki tujuan dan nama sama, yakni sebagai lembaga penolong masyarakat. Menarik bila kemudian ingin mengulik lebih dalam kedepannya.


Penulis: Muhammad Fadhlan Hamidan



Recent Posts

  • Departemen Sejarah UGM Menggelar Konferensi Sejarah Lingkungan Kedua Bertajuk Locality, Ontologies and Environmental History
  • Bandung sebagai Poros Perlawanan Dunia Selatan: Sejarawan UGM Ungkap Pentingnya Konferensi Asia Afrika (KAA) sebagai Gerakan Dekolonialisasi
  • Report Field Study Magister Sejarah FIB UGM 2025
  • The Internal Kick-Off Meeting for the Re:Sound project, titled “Restituting, Reconnecting, Reimagining Sound Heritage
  • Seminar Sejarah: Perkebunan Kolonial Hindia Belanda sebagai Bagian dari Sejarah Global Agrikultur

Recent Posts

  • Departemen Sejarah UGM Menggelar Konferensi Sejarah Lingkungan Kedua Bertajuk Locality, Ontologies and Environmental History
  • Bandung sebagai Poros Perlawanan Dunia Selatan: Sejarawan UGM Ungkap Pentingnya Konferensi Asia Afrika (KAA) sebagai Gerakan Dekolonialisasi
  • Report Field Study Magister Sejarah FIB UGM 2025
  • The Internal Kick-Off Meeting for the Re:Sound project, titled “Restituting, Reconnecting, Reimagining Sound Heritage
  • Seminar Sejarah: Perkebunan Kolonial Hindia Belanda sebagai Bagian dari Sejarah Global Agrikultur

Archives

  • July 2025
  • June 2025
  • May 2025
  • April 2025
  • March 2025
  • February 2025
  • December 2024
  • November 2024
  • October 2024
  • September 2024
  • August 2024
  • July 2024
  • June 2024
  • May 2024
  • April 2024
  • March 2024
  • February 2024
  • January 2024
  • December 2023
  • November 2023
  • October 2023
  • September 2023
  • August 2023
  • July 2023
  • May 2023
  • February 2023
  • January 2023
  • November 2022
  • October 2022
  • September 2022
  • August 2022
  • June 2022
  • May 2022
  • December 2021
  • November 2021
  • October 2021
  • September 2021
  • August 2021
  • May 2021
  • April 2021
  • March 2021
  • November 2020
  • August 2019
  • March 2019
  • December 2018
  • November 2018
  • September 2018
  • May 2018
  • September 2017
  • July 2017
  • May 2017
  • April 2017
  • March 2017
  • February 2017
  • January 2017

Categories

  • agenda
  • agenda
  • alumni
  • alumni
  • announcement
  • beasiswa
  • berita
  • BKMS
  • lowongan
  • news
  • penelitian
  • pengumuman
  • research
  • scholarship
  • selisik
  • summer school
  • summer school
Universitas Gadjah Mada

Departemen Sejarah

Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Gadjah Mada

Gedung Soegondo, Lantai 3
Jl. Sosiohumaniora, Bulaksumur Yogyakarta
  +62 274 513 096
+62 813 1444 4274
  sejarah@ugm.ac.id

Akademik

  • Program Sarjana
  • Program Magister

Berita & Agenda

  • Berita
  • Agenda

Tentang

  • Staf
  • Departemen
  • Fakultas
  • UGM

Ikuti Kami

Sejarah UGM

Sejarah UGM

Sejarah UGM

Academic

  • Undergraduate
  • Graduate

News

  • News
  • Agenda

About

  • Staff
  • Department
  • Faculty
  • UGM

Follow Us

Sejarah UGM

Sejarah UGM

Sejarah UGM

© 2025 | Departemen Sejarah UGM

BeritaAgenda

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY