Untuk kedua kalinya, Departemen Sejarah FIB UGM mengadakan kegiatan summer school bertema sejarah lingkungan, khususnya dalam bidang sejarah ekologi manusia. Bertempat di Fakultas Ilmu Budaya, summer school tersebut dilaksanakan sejak 15 hingga 20 Juli 2024 yang diikuti oleh 30 peserta dari berbagai kalangan. Kegiatan ini berjalan sukses melalui kolaborasi kolaborasi dari berbagai akademisi dalam maupun luar negeri hingga LSM lingkungan yang aktif melakukan advokasi lingkungan. Beberapa di antaranya yakni Dr. Abdul Wahid, Dr. Farabi Fakih, Prof. Gerry van Klinken, Prof. Nawiyanto, LSM Walhi, dan lain-lain.
berita
Jumat (12/07/2024), workshop sejarah lisan bertajuk Oral History: Changing Practices in Unsettling Times sukses diselenggarakan sejak pukul 09.00 hingga 17.00 WIB. Kegiatan tersebut merupakan bentuk kolaborasi antara Departemen Sejarah FIB UGM dengan beberapa instansi lainnya, yakni KITLV, NIOD, Utrecht University, Universitas Negeri Malang, serta Universitas Kristen Satya Wacana. Berbagai panel materi terkait sejarah lisan pun disampaikan oleh beberapa akademisi dalam kegiatan itu. Namun, tidak hanya itu, pameran bunga rampai sejarah lisan pun turut dilaksanakan oleh mahasiswa Departemen Sejarah UGM lintas generasi sekaligus bazar buku oleh Divisi Kewirausahaan BKMS FIB UGM.
Konferensi Bandung yang diadakan di Gedung Merdeka tahun 1955 bukan hanya merupakan momen penting dalam lintasan sejarah Indonesia tetapi juga sejarah global. Untuk pertama kalinya perwakilan pemimpin baru dari 29 negara Asia dan Afrika bertemu pasca Perang Dunia II di tanah airnya sendiri, menandakan sebuah realitas politik dan simbolis yang penting dalam kerjasama internasional baru dari Selatan. Bandung mengangkat gagasan tentang kemerdekaan, dekolonisasi, perdamaian dunia, dan kerjasama internasional. Nilai-nilai ini yang menginspirasi dan membentuk jalannya relasi dan interaksi di antara negara dan masyarakat Asia dan Afrika pada dekade-dekade setelahnya.
Pada Senin (8/7/2024), Departemen Sejarah FIB UGM mengadakan diskusi sebuah buku berjudul Strangers in Family: Gender, Patriliny, and the Chinese in Colonial Indonesia yang ditulis oleh Dr. Seng Guo Quan dari Departemen Sejarah, National University of Singapore. Kegiatan tersebut dimoderatori oleh Venessa Theonia, yakni mahasiswa Departemen Sejarah FIB UGM angkatan 2021. Diskusi dilakukan sejak pukul 13.00 hingga 15.00 WIB dan bertempat di Ruang A 204, Gedung Siti Baroroh, FIB UGM.
Dr. Seng Guo Quan merupakan seorang sejarawan dan pengajar di National University of Singapore yang memiliki fokus pada kajian tentang masyarakat Tionghoa di Asia Tenggara, khususnya tentang pembentukan ras, gender, dan seksualitas yang dipengaruhi oleh kekuatan imperialisme Eurasia, nasionalisme, serta kapitalisme global. Beliau memperoleh gelar sarjana sejarah dari University of Cambridge. Lalu, gelar master ia peroleh dari National University of Singapore serta gelar PhD dari University of Chicago.
Pada hari Kamis (27/6/2024), Departemen Sejarah FIB UGM yang diwakili oleh Dr. Abdul Wahid, M.Hum., M.Phil. menerima kunjungan dari perwakilan Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah, yaitu Ibu Diyah Wahyuningsih, S.H., M.H. bersama dengan tim. Pertemuan itu dilakukan dalam rangka memperpanjang kerja sama antara kedua belah pihak yang bergerak di bidang pengembangan pendidikan. Kegiatan tersebut berlangsung di lantai 3 Gedung Soegondo, ruang 315, sejak pukul 10.00 hingga 11.00 WIB. Acara diawali dengan pembacaan dokumen kesepakatan untuk memperpanjang kerja sama oleh Dr. Abdul Wahid.
Pada hari Rabu (5/6/2024), Departemen Sejarah FIB UGM kembali menerima kunjungan kuliah lapangan dan universitas lain. Kali ini, Departemen Sejarah kedatangan para dosen dan mahasiswa semester empat dari Program Studi Pendidikan Sejarah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (UNTIRTA). Kedatangan mereka disambut dengan hangat oleh Dr. Farabi Fakih, M.Phil. atau biasa dipanggil Mas Abi selaku dosen sekaligus Kepala Program Studi Magister Sejarah FIB UGM. Acara tersebut berlangsung di Ruang Multimedia, lantai 2 Gedung Margono sejak pukul 08.30 hingga 11.00 WIB.
Departemen Sejarah FIB UGM mengundang Prof. Martin van Bruinessen, seorang professor emeritus Studi Perbandingan Komunitas Islam Kontemporer Universitas Utrecht dalam sebuah public lecture yang diadakan pada Jum’at (31/6/2024). Kegiatan ini dilaksanakan di Ruang Multimedia Gedung Margono sejak pukul 09.00-11.00 WIB. Selain terbuka untuk umum, kuliah ini juga menjadi kelas wajib bagi mahasiswa Departemen Sejarah UGM yang mengikuti mata kuliah Sejarah Indonesia Abad ke-16. Sebagai dosen pengampu mata kuliah tersebut, Dr. Yulianti, B.A., M.A. bertugas memoderatori jalannya acara.
Pada kamis (23/5/2024), himpunan mahasiswa sejarah UGM, yakni Badan Keluarga Mahasiswa Sejarah (BKMS) melakukan kegiatan aksi sosial yang dilaksanakan di Panti 3 Yayasan Sayap Ibu, Sleman, Yogyakarta. Panti 3 Yayasan Sayap Ibu merupakan lembaga sosial yang memiliki kepedulian serta menyediakan layanan terhadap para penyandang disabilitas. Kehadiran BKMS sendiri diwakili oleh Divisi Sosial Masyarakat yang biasa melakukan kerja-kerjanya dalam kegiatan akar rumput kemasyarakatan. Kegiatan tersebut berlangsung dengan gembira sedari pukul 08.00 hingga 12.00 WIB.
Kegiatan workshop “Alumni Menyapa” bagi para calon wisudawan kembali digelar oleh Departemen Sejarah FIB UGM pada Jum’at (17/5/2024). Kegiatan tersebut dilaksanakan di Ruang 315, Gedung Soegondo FIB UGM sejak pukul 10.00 hingga 12.00 WIB. Dalam sesi kali ini, Ayu Wulandari, S.Sej., seorang lulusan S1 Sejarah UGM yang juga sedang menempuh pendidikan magister sejarah di UGM menjadi narasumber bagi para calon wisudawan periode III TA 2023/2024. Selain itu, Dr. Mutiah Amini, M.Hum., selaku ketua Program Studi Sejarah juga turut hadir dalam kegiatan itu.
Departemen Sejarah FIB UGM kembali menjadi tuan rumah bagi kunjungan para mahasiswa dari luar UGM yang mengadakan study field. Kali ini, kunjungan itu datang dari para mahasiswa semester empat dan semester enam jurusan Pendidikan Sejarah Universitas Hamzanwadi, Lombok Timur, NTB. Kedatangan mereka yang didampingi beberapa dosen pada Rabu (15/5/2024) itu disambut oleh Dr. Widya Fitria Ningsih, S.S., M.A., dosen dari Departemen Sejarah FIB UGM di Ruang Multimedia, Gedung Margono, FIB UGM.
Kegiatan itu diawali dengan sesi perkenalan oleh para dosen Universitas Hamzanwadi. Lalu, Dr. Widya Fitria Ningsih menyampaikan materi seputar Departemen Sejarah FIB UGM. Penjelasannya dimulai sejak sejarah pendirian, visi-misi, hingga memperkenalkan para dosen serta tenaga pendidik yang ada di dalamnya. Dr. Widya Fitria Ningsih menjelaskan bahwa Departemen Sejarah FIB UGM sebagai departemen sejarah yang paling tua di Indonesia telah melahirkan banyak sekali program studi sejarah, baik tingkat S1 maupun S2 di berbagai universitas di Indonesia, termasuk di Lombok. Lalu, menjadi lembaga pendidikan yang mampu mengembangkan ilmu sejarah secara transformatif guna pemberdayaan masyarakat serta kemanusiaan merupakan visi yang ingin dituju oleh Departemen Sejarah FIB UGM. Adapun misi yang ingin dijalankan yakni mengembangkan ilmu sejarah yang kontekstual, menghasilkan lulusan yang mampu berpikir kritis serta terlibat aktif dalam menyelesaikan persoalan di masyarakat dan kemanusiaan, serta membangun kerja sama yang baik dengan lembaga akademik maupun non-akademik di lingkup nasional dan internasional.